Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Saham Teknologi Topang Kenaikan Wall Street, Nvidia Meroket 40 Persen

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Jum'at, 27 Juni 2025 |08:27 WIB
Saham Teknologi Topang Kenaikan Wall Street, Nvidia Meroket 40 Persen
Indeks S&P 500 hampir mencetak rekor tertinggi sepanjang masa seiring reli saham teknologi. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat. Indeks S&P 500 hampir mencetak rekor tertinggi sepanjang masa seiring reli saham teknologi, khususnya emiten semikonduktor.

Dow Jones Industrial Average menguat 0,9% ke 43.386,84, S&P 500 naik 0,8% ke level 6.141,02, dan indeks NASDAQ Composite turut mencatat kenaikan sebesar 0,9% ke 20.167,91.

Saham-saham teknologi memimpin penguatan, dipicu hasil positif dari perusahaan chip dan harapan atas prospek pertumbuhan sektor AI.

Saham Nvidia (NASDAQ:NVDA) kembali mencetak rekor tertinggi baru setelah menguat sekitar 40% sejak tekanan pasar pada awal April akibat kebijakan tarif dari Presiden Donald Trump.

Sektor konsumer dan farmasi turut menyumbang sentimen positif. Walgreens Boots Alliance (NASDAQ:WBA) mencatat laba dan penjualan kuartalan yang melampaui proyeksi pasar, meskipun perusahaan sedang dalam proses delisting.

Dari sisi makroekonomi, data menunjukkan ekonomi AS menyusut 0,5% pada kuartal pertama tahun ini, menurut revisi final data produk domestik bruto (PDB).

Ini menjadi kontraksi pertama sejak 2022 dan jauh memburuk dari estimasi sebelumnya sebesar -0,2%.

Kabar positif datang dari pasar tenaga kerja, di mana angka pengangguran pekan ini turun 10.000.

 

Pelaku pasar kini menantikan data inflasi melalui indeks belanja konsumsi personal (PCE) bulan Mei yang dijadwalkan rilis Jumat ini. Indeks PCE merupakan acuan utama Federal Reserve dalam menentukan arah kebijakan moneter.

Gubernur The Fed, Jerome Powell, masih mengadopsi pendekatan wait and see terkait suku bunga. Namun, tekanan politik semakin besar setelah Presiden Trump kembali melontarkan kritik pedas.

“Saya tahu, ada tiga atau empat nama yang sudah saya pikirkan (untuk menggantikan Powell),” ujar Trump, dilansir Investing, Jumat (27/6/2025).

Sementara itu, Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin, menyebut kebijakan tarif kemungkinan besar akan memicu kenaikan inflasi dalam beberapa bulan ke depan. Ia menilai sikap The Fed saat ini sudah berada di jalur yang tepat untuk menghadapi ketidakpastian ke depan.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement