Dari sisi permintaan (demand), untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, konsumsi rumah tangga harus didorong lebih tinggi, yaitu pada 5,5 persen. Hal ini berarti pemerintah harus mampu menciptakan lingkungan kesempatan kerja yang memadai agar pendapatan masyarakat meningkat. Konsumsi rumah tangga sendiri menyumbang 55 persen dari PDB nasional.
Pemerintah berkomitmen menjaga daya beli masyarakat melalui inflasi yang rendah, penciptaan kesempatan kerja yang tinggi, serta berbagai intervensi di bidang pangan dan energi.
Program-program untuk mendorong konsumsi masyarakat terus ditingkatkan, seperti Program Makan Bergizi Gratis yang akan diperluas secara ekspansif. Program ini diharapkan mampu menciptakan multiplier effect yang tinggi, menyebarkan rantai pasok di seluruh penjuru tanah air, dan menyerap hingga 1,7 juta tenaga kerja secara langsung.
Selain itu, program strategis lain seperti pembangunan Koperasi Desa Merah Putih dengan target 80 ribu koperasi, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 2,3 juta debitur, serta program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan subsidi upah, dan program lainnya akan terus dilaksanakan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok rentan.
Untuk mendorong investasi, yang merupakan komponen kunci dalam pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerintah menargetkan peningkatan gross investasi pada tingkat 5,9 persen year on year.
Hal ini berarti Indonesia membutuhkan investasi baru pada tahun 2026 senilai minimal Rp7.500 triliun untuk mencapai target pertumbuhan yang tinggi. Komponen investasi sendiri berkontribusi 30 persen terhadap PDB nasional.
Apabila digabungkan dengan konsumsi rumah tangga, kedua komponen ini berkontribusi 85 persen terhadap perekonomian. Keberadaan Danantara, sebagai sovereign wealth fund, diharapkan menjadi salah satu andalan untuk mengakselerasi investasi di Indonesia serta menarik investasi baik dari domestik maupun luar negeri.
"Investasi Danantara yang difokuskan pada sektor strategis dan bernilai tambah tinggi diharapkan mampu berkontribusi signifikan terhadap target investasi pemerintah," ungkap Sri Mulyani.