Seskab Teddy menjelaskan bahwa BRICS saat ini merepresentasikan hampir separuh populasi dunia dan menyumbang sekitar 35 persen dari produk domestik bruto (PDB) global.
“Tadi secara resmi ada 28 negara dan Kepala Negara, Kepala Pemerintahan. Jadi 10 anggota BRICS, kemudian ada 10 partner countries, kemudian ada 8 tamu. Dan ini banyak sekali yang antre untuk masuk BRICS. Dan ini menunjukkan bahwa Indonesia makin didengar, makin diperhatikan, makin dipandang, dan makin dibutuhkan di dunia global,” katanya.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim kekuatan ekonomi BRICS telah melampaui G7 yang didominasi Barat dalam hal PDB gabungan. Putin menekankan bahwa BRICS memiliki Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan USD20 triliun atau setara Rp323.677 triliun (kurs Rp16.183 per USD), atau lebih besar dari blok Barat.
Berbicara melalui tautan video pada sesi pleno KTT tahunan BRICS ke-17 di Rio de Janeiro, Putin mengatakan, bahwa "negara-negara anggota BRICS tidak hanya mencakup sepertiga dari daratan Bumi, dan hampir setengah dari populasi planet ini, tetapi juga 40% dari ekonomi global."
"PDB gabungan BRICS yang diukur berdasarkan paritas daya beli sudah mencapai USD77 triliun, menurut data IMF 2025. Dalam metrik ini, BRICS jauh melampaui beberapa kelompok lain, termasuk G7," tambah Putin.
(Dani Jumadil Akhir)