Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Prabowo: RI Capai Kesepakatan IEU-CEPA Setelah 10 Tahun Negosiasi 

Tangguh Yudha , Jurnalis-Senin, 14 Juli 2025 |06:49 WIB
Prabowo: RI Capai Kesepakatan IEU-CEPA Setelah 10 Tahun Negosiasi 
Presiden Prabowo (Foto; Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), setelah proses negosiasi yang berlangsung selama satu dekade.

Kesepakatan tersebut diumumkan secara resmi  dalam pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussels, Belgia pada Minggu (13/7/2025).

“Saya pikir ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa. Kita telah mencapai sebuah terobosan. Setelah 10 tahun negosiasi, kita telah mencapai kesepakatan untuk memiliki perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas,” kata Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo meyatakan bahwa perjanjian ini mengakomodasi kepentingan ekonomi kedua belah pihak dan akan memberikan manfaat yang saling menguntungkan.

Menurutnya, Eropa merupakan pemimpin dalam bidang sains, teknologi, dan keuangan, sedangkan Indonesia memiliki sumber daya yang krusial.

“Kemitraan antara Eropa dan Indonesia, yang juga merupakan bagian besar dari ASEAN, akan menjadi kontribusi sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia,” ujarnya.

 

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menyampaikan harapannya agar implementasi perjanjian ini dapat segera dimulai. 

Dia juga menekankan pentingnya kesepakatan ini sebagai contoh yang baik bagi negara-negara lainnya untuk menghadirkan stabilitas global.

"Kami ingin melihat Eropa yang lebih kuat dan kami ingin bekerja sama dengan Eropa. Jadi, pada dasarnya itulah yang ingin saya katakan dan saya harap ketika kita mengimplementasikan perjanjian ini, kita dapat menandatangani perjanjian implementasinya, jika memungkinkan, di sini, di Brussels, lagi," ucap Presiden Prabowo.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyambut positif tercapainya kesepakatan CEPA dan menyebutnya sebagai peluang besar bagi kedua bangsa.

“Indonesia adalah salah satu ekonomi terbesar di dunia dengan PDB 1,2 triliun euro, serta merupakan pemasok utama barang-barang penting untuk transisi digital dan ramah lingkungan,” tuturnya.

Dia menambahkan, perjanjian ini akan membuka pasar baru, menciptakan peluang besar dalam berbagai sektor seperti industri, pertanian, otomotif, dan jasa. CEPA juga diharapkan memperkuat rantai pasokan bahan baku penting bagi Uni Eropa.

“Bersama-sama, kita mewakili pasar dengan populasi 730 juta jiwa. Indonesia juga merupakan negara ASEAN dengan ekonomi terbesar, tetapi saat ini hanya mitra dagang kelima Uni Eropa di kawasan ini dan penerima investasi asing langsung kelima terbesar Uni Eropa di antara negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, terdapat banyak potensi yang belum tergali dalam hubungan perdagangan kita, dan oleh karena itu perjanjian ini hadir di waktu yang tepat," tegas Ursula.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement