Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengakuan Pedagang soal 212 Merek Beras Diduga Oplosan

Dwinarto , Jurnalis-Senin, 14 Juli 2025 |21:27 WIB
Pengakuan Pedagang soal 212 Merek Beras Diduga Oplosan
Pengakuan Pedagang soal 212 Merek Beras Diduga Oplosan (Foto: Okezone)
A
A
A


Secara fisik, perbedaan antara beras medium dan premium cukup terlihat. Beras medium cenderung kusam, tidak terlalu licin, dan memiliki kadar patah lebih tinggi. Sementara beras premium terlihat lebih putih, melalui proses poles dua hingga tiga kali, serta kadar air yang rendah agar bisa disimpan lebih lama.

Haryanto menilai, kabar tentang pengoplosan dapat menurunkan kepercayaan konsumen.

“Kalau masyarakat dengar kata ‘oplosan’, pasti pikirannya negatif. Padahal kenyataannya tidak begitu,” ujarnya.

Dia berharap pemerintah menyampaikan penjelasan yang lebih menyeluruh. Menurutnya, jika harga gabah dinaikkan untuk menyejahterakan petani, maka HET pun seharusnya turut disesuaikan agar pedagang dan konsumen tidak terlalu terbebani.

“Kalau HET tidak ikut naik, pedagang bisa terjepit margin,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 212 merek beras yang terdiri dari beras jenis premium dan medium ditemukan beredar di pasaran dengan tidak mematuhi standar mutu dan juga takaran.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, praktik curang tersebut terjadi di sejumlah wilayah yang melibatkan sejumlah perusahaan, di mana beras bermerek dijual dengan harga premium, namun isinya dicampur beras medium atau tidak sesuai standar mutu beras premium.

“Sangat kami sayangkan, sejumlah perusahaan besar justru terindikasi tidak mematuhi standar mutu yang telah ditetapkan," kata Amran dalam keterangan resminya.

"Masyarakat membeli beras premium dengan harapan kualitasnya sesuai standar, tetapi kenyataannya tidak demikian. Kalau diibaratkan, ini seperti membeli emas 24 karat namun yang diterima ternyata hanya emas 18 karat,” tambahnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement