Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Merek Beras Diduga Oplosan

Fatihah Delasifa , Jurnalis-Selasa, 15 Juli 2025 |21:31 WIB
4 Merek Beras Diduga Oplosan
4 Merek Beras Diduga Oplosan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - 4 merek beras diduga oplosan. Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan Polri mengungkap dugaan praktik pengoplosan beras oleh sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Wilmar Group. 

Temuan ini mencakup ketidaksesuaian berat bersih dan penurunan kualitas beras yang dijual sebagai produk premium. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, empat perusahaan yang tengah diperiksa antara lain:

1. PT Wilmar Group
2. PT Food Station Tjipinang Jaya
3. PT Belitang Panen Raya
4. PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group)

Temuan ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman setelah melakukan koordinasi dengan Satgas Pangan Polri.

Mentan menyebut bahwa praktik curang tersebut terjadi di sejumlah wilayah yang melibatkan sejumlah perusahaan, di mana beras bermerek dijual dengan harga premium, namun isinya dicampur beras medium atau tidak sesuai standar mutu beras premium.

“Sangat kami sayangkan, sejumlah perusahaan besar justru terindikasi tidak mematuhi standar mutu yang telah ditetapkan," ujar Mentan dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

"Masyarakat membeli beras premium dengan harapan kualitasnya sesuai standar, tetapi kenyataannya tidak demikian. Kalau diibaratkan, ini seperti membeli emas 24 karat namun yang diterima ternyata hanya emas 18 karat,” tambahnya.

Penyidik menemukan adanya dugaan pencampuran beras kualitas medium ke dalam kemasan premium. Selain itu, berat bersih yang tertera pada label tidak sesuai dengan isi sebenarnya. Dalam beberapa kasus, kemasan berlabel 5 kilogram hanya berisi sekitar 4,5 kilogram.

Kementan menilai praktik ini merugikan konsumen karena harus membayar harga lebih tinggi untuk kualitas dan jumlah beras yang tidak sesuai. Selisih harga diperkirakan mencapai Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram.

 

Polri telah memanggil produsen dan distributor dari 212 merek beras premium dan medium yang diduga tidak memenuhi standar mutu. Beberapa merek yang diproduksi oleh PT Wilmar Group termasuk dalam daftar pemeriksaan karena perusahaan ini masuk kategori produsen besar di sektor beras nasional. 

Wilmar Group diketahui memproduksi sejumlah merek beras kemasan yang populer di pasaran, di antaranya Sania, Sovia, Fortune, dan Siip. Merek-merek ini menjadi sorotan publik setelah perusahaan induknya masuk dalam daftar perusahaan yang sedang diperiksa Satgas Pangan.

Satgas Pangan Polri masih melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan adanya pelanggaran. Jika terbukti, perusahaan terkait dapat dikenakan sanksi mulai dari denda administratif, pencabutan izin usaha, hingga pidana sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Hingga saat ini, PT Wilmar Group dan perusahaan lain yang disebutkan belum memberikan pernyataan resmi terkait temuan tersebut.

Kementan mengimbau masyarakat untuk lebih teliti saat membeli beras kemasan, memeriksa segel, label, dan distribusi resmi. Konsumen juga diminta melaporkan jika menemukan dugaan pelanggaran kepada Satgas Pangan atau instansi terkait.

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri pun telah memeriksa sejumlah perusahaan produsen dan distributor beras terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran tersebut. 

"Betul, masih dalam proses pemeriksaan," kata Kepala Satgas Pangan Brigjen Pol Helfi Assegaf.
 

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement