Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Zulhas Ungkap Cara Koperasi Merah Putih Bisa Raup Untung hingga Rp30 Juta

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Jum'at, 18 Juli 2025 |15:07 WIB
Zulhas Ungkap Cara Koperasi Merah Putih Bisa Raup Untung hingga Rp30 Juta
Menko Zulhas soal Koperas Merah Putih (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan sekaligus Ketua Satgas Kopdes Merah Putih Zulkifli Hasan mengatakan pendirian 80 ribu koperasi merah putih (Kopdes) merupakan upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat.

Zulhas mengatakan, lewat Koperasi Merah Putih yang akan dikelola oleh masyarakat sekitar ini akan mendatangkan keuntungan ekonomi yang cukup besar. Bahkan menurutnya 1 Kopdes yang menjadi agen LPG gas 3Kg bisa raup untung hingga Rp30 juta.

"Kopdes ini kita pikirkan usahanya dulu, bukan uangnya, kalau  bisa jadi pangkalan LPG, kan untung. Misal Rp3.000 untungnya 1 tabung, kalau satu desa ada 10 ribu warganya, ada 10 ribu tabung itu sudah Rp30 juta untungnya. Ini bukan karangan saya," ujarnya dalam acara Dialog Peran Swasta Dalam Mewujudkan Ketahan Pangan di Menara Kadin, Jumat (18/7/2025).

Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan ada potensi lini bisnis yang bisa digarap oleh Kopdes, seperti agen penyalur pupuk, pangkalan/penyalur LPG, gerai sembako, agen BRILink/BNI/Mandiri, layanan logistik PT Pos, penyaluran bantuan pemerintah, serap gabah petani, hingga apotek obat-obatan murah.

"Jadi nanti ada gerai-gerai. Sekaligus itu juga nanti memangkas rantai pasok yang sebelumnya panjang. Karena di situ ada sembako juga, kalau Bulog SPHP, masuk pasar, bisa dioplos, karena kita tidak ada infrastruktur," tambahnya.

Menurutnya Zulhas, kehadiran Kopdes ini akan efektif memangkas rantai pasok hingga 8 layer. Sebab untuk barang sampai ke konsumen akhir yaitu masyarakat, tidak memerlukan lagi distributor, agen pengecer, tengkulak, dan lain sebagainya.

 

"Sebelumnya orang desa itu membeli barang dengan harga yang mahal, nah ini kita pangkas Apalagi yang sudah pasti untung, ada pertanian, perlu pupuk, pupuk subsidi. Selama ini ada tengkulak lah, rentenir lah, macam-macam, sehingga pupuk dapat pupuk yang mahal, atau baru dapat ketika sudah panen," lanjutnya.

Zulhas menjelaskan, nantinya masing-masing Kopdes akan mendapatkan pinjaman dari bank Himbara maksimal Rp3 miliar untuk belanja modal, seperti kebutuhan pokok masyarakat, LPG, serapan gabah di petani, hingga belanja pupuk.

Pinjaman yang diberikan Bank Himbara itu, dijelaskan Zulhas, tidak langsung di transfer ke Kopdes. Sebab menggunakan mekanisme klaim, atas belanja modal yang dilakukan oleh Kopdes. Namun, ia memastikan pencairan dana tersebut akan berlangsung cepat.

"Misalnya dia (Kopdes) ambil gas, perlu dibayar, baru cair. Nanti Himbara akan melihat dan verifikasi, misalnya Kopdes beli Tabung Rp50 juta, ya baru cair Rp50 juta, langsung dibayar ke supplier tabungnya. Kita sudah pakai sistem yang dibangun oleh Telkom, bagus sudah" tambahnya.

Zulhas melaporkan, saat ini telah terbentuk sekitar 103 Kopdes dari target 80 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia dan akan diresmikan oleh Presiden Prabowo pada 21 Juli mendatang di Klaten, Jawa Tengah. Targetnya 70% dari 80 ribu Kopdes akan terbentuk hingga akhir Desember 2025.

"Sekitar 80 ribu terbentuk, tapi baru ada 103 mockup, tapi akan saya kerjakan sampai akhir Desember 80 ribu koperasi sudah jadi (operasi), sekurang-kurangnya 70% sudah jadi," tutupnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement