Dari sisi domestik, pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mampu menembus target 5,2%, didukung oleh kondisi pasar yang lebih kondusif pada semester II-2025. Ibrahim menjelaskan bahwa meskipun tantangan ekonomi global dan domestik masih ada, diperlukan dorongan kebijakan akseleratif melalui APBN maupun non-APBN.
"Mulai muncul sentimen positif atas sebagian komponen produk domestik bruto (PDB), sehingga tren anjloknya pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal belakangan pun masih bisa dibalas pada paruh akhir 2025. Misalnya dengan realisasi beberapa kesepakatan dagang dan sinyal positif lain, dan berharap 2025 masih mampu menjangkau 5,2%," ujarnya.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.310 – Rp16.360 per dolar AS.