Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Disrupsi Teknologi dan Zaman Sudah Berubah, Pekerja Harus Reskilling pada 2028

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Minggu, 27 Juli 2025 |07:04 WIB
Disrupsi Teknologi dan Zaman Sudah Berubah, Pekerja Harus <i>Reskilling</i> pada 2028
Disrupsi Teknologi dan Zaman Sudah Berubah, Pekerja Harus {Reskilling} pada 2028 (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA -  Perubahan ekonomi global yang sangat cepat menuntut masyarakat hingga pekerja untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kapasitas diri. Pengusaha milenial sekaligus konten kreator Raymond Chin mengatakan, masyarakat perlu melakukan reskilling di tengah disrupsi teknologi dan perubahan geopolitik dunia yang semakin kompleks. Hal ini untuk menjawab kompetensi sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"Ada satu laporan yang menyebutkan bahwa pada tahun 2028, satu dari dua pekerja global harus melakukan reskilling. Artinya, bukan hanya mendalami keahlian yang sudah dimiliki, tapi juga belajar hal-hal yang benar-benar baru. Inilah yang kami sebut dengan konsep restart," ujar Raymond usai acara RE:START - Home of Indonesia’s Next Global Entrepreneurs di Jakarta, Sabtu (26/7/2025).

Raymond menjelaskan, Indonesia tengah berada di jendela demografi yang sempit. Dalam lima tahun ke depan, bonus demografi Indonesia diprediksi mulai menurun. "Waktu kita tidak banyak. Kita harus gerak sekarang. Momentum ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Raymond juga menyisipkan pesan kepada generasi milenial dan generasi Z yang hendak memulai usahanya atau tengah menjalankan bisnis untuk tetap adaptif pada setiap perubahan zaman.

 



Sebab menurutnya, di tengah tantangan ekonomi saat ini selalu ada peluang baru untuk bisa dikembangkan. Dia mencontohkan transformasi dunia usaha dari era 2000-an yang semula dikuasai oleh industri minyak dan infrastruktur, kini bergeser ke perusahaan teknologi.

"A great sailor is not made on calm seas. Justru saat dunia sedang gonjang-ganjing seperti sekarang, ini saatnya bagi para entrepreneur muncul dan menangkap peluang," kata Raymond.

"Kalau kita melihat ke era 2000-an, daftar 100 perusahaan teratas di Forbes awalnya dipenuhi oleh perusahaan minyak dan infrastruktur. Tapi setelah internet boom, semuanya berubah menjadi perusahaan teknologi. Saya percaya, perubahan seperti itu akan terjadi lagi dalam 25 tahun ke depan. Kita harus peka terhadap peluang-peluang yang muncul," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement