Jepang mencatat kerugian perjudian sebesar USD24,1 miliar pada 2023. Meskipun banyak bentuk perjudian masih dilarang, budaya bermain pachinko menjadi celah hukum yang dimanfaatkan masyarakat. Selain itu, legalisasi kasino terpadu (IR) sejak 2018 membuat Jepang diprediksi menjadi pasar judi besar dalam beberapa tahun mendatang.
4. Italia
Italia mencatat kerugian akibat perjudian sebesar USD19 miliar. Negara ini memiliki lebih dari 15 kasino dan menjadi rumah bagi berbagai bentuk judi tradisional seperti Baccarat. Sejak pelonggaran hukum pada 2006, industri ini berkembang pesat.
5. Australia
Australia dikenal sebagai negara dengan partisipasi judi tertinggi per kapita. Dua dari lima warga Australia berjudi setiap minggu. Kerugian akibat judi mencapai USD18,3 miliar, dengan konsentrasi terbesar berada di negara bagian New South Wales yang memiliki lebih dari 87.000 mesin judi elektronik.
6. Inggris
Inggris memiliki sistem perjudian daring yang sangat terorganisasi, dengan kerugian judi mencapai USD18 miliar per tahun. Judi online menyumbang sekitar 52,3% dari seluruh industri judi di Inggris. Pada 2024, diperkirakan pendapatan dari sektor ini mencapai USD13,78 miliar atau sekitar Rp225 triliun.
7. Kanada
Sekitar dua pertiga warga Kanada mengaku berjudi tiap tahun. Negara ini mencatat kerugian judi sebesar USD12,4 miliar. Sementara dari sisi judi online, pendapatan diproyeksikan mencapai USD4,19 miliar atau sekitar Rp68 triliun pada 2024. Kanada bahkan menjadi negara dengan persentase pemain judi online tertinggi, yakni 48,6% dari total populasi.