Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Prabowo Klaim Pengangguran Terendah Sejak Krisis 1998

Feby Novalius , Jurnalis-Jum'at, 15 Agustus 2025 |14:26 WIB
Prabowo Klaim Pengangguran Terendah Sejak Krisis 1998
Presiden Prabowo Subianto mengklaim angka pengangguran di Indonesia telah menurun. (Foto: Okezone.com/Aldhi Chandra)
A
A
A

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengklaim angka pengangguran di Indonesia telah menurun. Bahkan, tingkat pengangguran secara nasional kini berada di level terendah sejak krisis 1998.

"Alhamdulillah, hari ini tingkat pengangguran nasional berhasil turun ke level terendah sejak krisis 1998," ujar Prabowo, dalam rangka Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, di DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Sementara itu, lanjut Prabowo, dalam 10 bulan terakhir, Kabinet Merah Putih berupaya memerangi kemiskinan dengan pendekatan menyeluruh.

"Kami ingin angka kemiskinan ekstrem segera turun ke 0% dalam tempo sesingkat-singkatnya. Karena itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Republik Indonesia, kami bentuk sistem Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN)," ujarnya.

Dengan DTSEN, Prabowo memastikan program-program Pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran. Kemudian menjangkau anak-anak Indonesia yang berhak masuk ke Sekolah Rakyat.

"100 Sekolah Rakyat telah kami bangun agar setiap anak dari keluarga tidak mampu dapat belajar tanpa hambatan. Agar anak-anak punya kasur sendiri, punya selimut sendiri, punya komputer sendiri, punya meja belajar sendiri, dan dapat tumbuh di lingkungan yang baik," ujarnya.

Setidaknya 300 Sekolah Rakyat akan dibangun, agar anak-anak seperti Naila bisa punya harapan, agar anak dari keluarga tidak mampu bisa menjadi mampu. Anak-anak di Sekolah Rakyat ada di desil 1 dan desil 2. Mereka termasuk 20% rakyat Indonesia dengan pendapatan terendah.

 

Karena itu, keluarganya dapat bantuan sosial. Anak dan keluarganya harus lulus dari jerat kemiskinan. Setiap anak Indonesia, termasuk dari keluarga dengan pendapatan terendah, berhak hidup bermartabat. Karena itu, saat anaknya di Sekolah Rakyat, rumah keluarganya yang tidak layak huni kami renovasi.

"Kami juga tingkatkan kuota FLPP ke 350.000 penerima; sejak 20 Oktober 2024 sampai dengan Agustus ini, sudah lebih dari 231.000 keluarga memanfaatkan pembiayaan Tapera dan FLPP untuk bisa punya rumah layak huni," ujarnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement