Berbagai program unggulan sudah dirasakan rakyat. Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), revitalisasi sekolah, Sekolah Rakyat, hingga pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah dimulai di tahun ini. Tidak hanya mencetak SDM unggul dalam jangka panjang, berbagai program tersebut membentuk ekosistem bisnis yang produktif dalam jangka pendek. Denyut transaksi ekonomi dari hulu hingga hilir saat ini sudah mulai dirasakan sampai tingkat Desa/Kelurahan di seluruh pelosok negeri.
Di tengah gejolak global, APBN mampu menjaga stabilitas ekonomi, melindungi rakyat dan dunia usaha. Pemerintah responsif saat tekanan global mempengaruhi kita. Stimulus ekonomi tahap pertama Rp33 triliun diberikan pada Januari 2025, disusul stimulus tahap kedua Rp24,4 triliun pada Juni 2025. Jaring pengaman sosial disiapkan untuk menjaga daya beli dan mencegah PHK dan kemunduran sosial masyarakat melalui berbagai program antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Program Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Indonesia memperjuangkan kepentingan nasional di panggung global. Pemerintah berhasil dalam negosiasi tarif bilateral dengan AS yang lebih rendah, menjadi 19 persen dari 32 persen. Negosiasi bebas tarif Indonesia - Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) sudah kita selesaikan. Di forum multilateral, dalam BRICS, G20, OECD, dan ASEAN, Indonesia terus hadir dan aktif memperjuangkan kepentingan nasional, berdiri sama tegak dengan semua negara.
Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya hormati, Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 adalah rancang bangun kami dalam membangun bangsa. Kekayaan negara dan cabang produksi penting, harus dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Artinya negara harus hadir, melindungi mereka yang tidak mampu, dan menciptakan rasa aman bagi semua. APBN instrumen untuk mewujudkan ekonomi tangguh, mandiri, dan sejahtera. APBN harus digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat Indonesia. RAPBN 2026 kita utamakan pada 8 agenda prioritas.
Pertama, kita wujudkan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa. Kita capai swasembada pangan terutama beras dan jagung, agar harga stabil, petani makmur, dan nelayan sejahtera. Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan. Untuk itu, kita cetak sawah baru, salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran, dukung bibit unggul, alat mesin pertanian modern, dan pembiayaan murah. Untuk Lumbung Pangan dan Cadangan Pangan, Rp53,3 triliun kita siapkan. Subsidi pupuk tahun 2026 kita alokasikan Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk. Bulog kita perkuat, sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani dan penjaga daya beli masyarakat Hadirnya Pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025. Pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit. Hasilnya, produksi beras meningkat, stok beras di atas 4 juta ton, harga stabil, dan petani semakin sejahtera.
Ke depan akan kita lanjutkan cerita sukses ini. RAPBN 2026 akan alokasikan Rp22,7 triliun untuk Bulog melakukan tugasnya. Secara keseluruhan, Rp164,4 triliun akan kita alokasikan di tahun 2026 untuk penguatan ketahanan pangan nasional.
Kedua, kita perkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa. Produksi minyak dan gas kita tingkatkan, harga energi kita jaga, dan transisi menuju energi bersih kita percepat. Subsidi energi harus adil, tepat sasaran. Bukan lagi dinikmati oleh yang mampu. Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah masa depan. Kita genjot pembangunan pembangkit, dari surya, hidro, hingga panas bumi. Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia.
Kita harus capai 100 persen pembangkitan listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Dan rakyat kita, dari kota hingga desa, harus menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan. Berbagai dukungan APBN untuk penguatan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT, serta penyediaan listrik desa. Secara keseluruhan, di tahun 2026 dukungan fiskal Pemerintah Rp402,4 triliun untuk ketahanan energi.
Ketiga, kita bangun generasi unggul melalui Makan Bergizi Gratis (MBG). Generasi unggul lahir dari tubuh yang sehat dengan gizi terpenuhi. Program Makan Bergizi Gratis telah dilaksanakan di seluruh Provinsi dan terus dibangun agar menjangkau seluruh pelosok negeri MBG, ditargetkan mampu menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita akan menerima manfaat asupan gizi optimal melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang dibangun di seluruh pelosok negeri. Ke depan, program ini akan efektif memberi manfaat lebih luas dan optimal bagi masyarakat.
MBG meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita, kualitas SDM masa depan Indonesia, dan juga memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat, menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru, dan memberdayakan jutaan petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM. Alokasi anggaran untuk MBG tahun 2026 kita alokasikan sebesar Rp335 triliun.