Agenda kedua adalah memperkuat ketahanan energi. Produksi minyak dan gas akan ditingkatkan, harga energi dijaga, dan transisi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) dipercepat. Prabowo memiliki target ambisius untuk mencapai 100 persen pembangkitan listrik dari EBT dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat.
"Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia," tegasnya.
Secara keseluruhan, RAPBN 2026 akan mengalokasikan dukungan fiskal sebesar Rp402,4 triliun untuk ketahanan energi melalui subsidi energi yang tepat sasaran, insentif perpajakan, pengembangan EBT, dan penyediaan listrik desa.
Prabowo menyatakan bahwa generasi unggul lahir dari tubuh yang sehat dan gizi yang terpenuhi. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi prioritas dengan alokasi anggaran Rp335 triliun pada 2026. Program ini ditargetkan menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita, serta akan memberdayakan UMKM, petani, nelayan, dan peternak.
Pemerintah berkomitmen untuk mengalokasikan 20 persen dari APBN atau sekitar Rp757,8 triliun untuk pendidikan. Anggaran ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Fokusnya adalah meningkatkan kualitas guru, memperkuat pendidikan vokasi, dan menyediakan beasiswa seperti Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 21,1 juta siswa dan KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa.