Menurutnya, kondisi pertanian tertinggal, sehingga harus dilakukan langkah-langkah percepatan serta aksi nyata untuk membangun kondisi pertanian yang sudah tertinggal.
Joao mengaku dalam mewujudkan kedaulatan pangan tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari stakeholder atau para pembantu Presiden Prabowo Subianto.
Padahal, masalah pangan menjadi suatu permasalahan yang begitu serius.
"Kami sampai hari ini tidak mendapatkan dukungan maksimal untuk bisa membuat langkah-langkah nyata yang sudah kami siapkan, termasuk dukungan anggaran," ucapnya.
Joao menyampaikan bahwa surat pengunduran diri ini telah diserahkan kepada Danantara Indonesia, yang sudah diterima oleh staf di tingkat manajer.
Chief Executive Officer (CEO) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) Rosan Roeslani menyatakan mundurnya Direktur Utama Agrinas Joao Angelo De Sousa Mota tidak akan mengganggu operasional perusahaan.
"Layanan kepada mitra dan pemangku kepentingan akan berjalan seperti biasa. Pergantian kepemimpinan akan dilakukan secara tertib terukur, dan terencana,” jelasnya.
(Taufik Fajar)