JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis bahwa harga beras akan mengalami penurunan dalam waktu dekat. Hal ini seiring dengan mulai turunnya harga gabah di sejumlah daerah.
Mentan menyampaikan penurunan harga gabah telah terjadi di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Artinya apa? Insyaallah dalam waktu dekat akan turun harga beras," ungkap Mentan saat dijumpai usai konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2025 di Jakarta, Jumat (15/8/2025),
Selain tiga provinsi di Pulau Jawa tersebut, Amran juga melanjut bahwa penurunan harga gabah turut berlangsung di beberapa wilayah lain seperti Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Lampung.
Namun, dirinya mengakui bahwa di Sumatera Utara, harga gabah masih belum mengalami perubahan signifikan.
"Kecuali Sumatera Utara masih tetap harganya," tegas Mentan.
Mentan menyebut, terjadinya kenaikan harga beras tidak lepas dari praktik pengoplosan beras yang menyebabkan harga beras medium dijual dengan harga premium, hingga selisih harga dapat mencapai Rp5.000.
"Harusnya ini beras dijual Rp12.000, tapi dijual Rp17.000. Dan itu sudah berapa tersangka? Banyak tersangka kan?. Kalau selisih Rp5.000 kali 1 juta ton itu sama dengan nilainya Rp5 triliun. Itu korbannya adalah konsumen," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)