Namun, proses membangun Indonesia sesuai amanat UUD 1945 dan agenda transformasi membutuhkan perjalanan panjang serta pemerintahan yang bersih dari korupsi.
“Perlu pemerintahan yang bersih dari korupsi dan upaya gotong royong serta menjaga persatuan kesatuan dan stabilitas,” kata dia.
Di tengah isu yang beredar terkait dirinya akan mundur dari Kabinet Prabowo-Gibran, Sri Mulyani hadir dan aktif dalam rapat kabinet tersebut.
Kehadirannya menjadi sinyal kuat bahwa ia tetap berada di jajaran pemerintahan serta berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi dan politik nasional.
Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang menyampaikan aspirasi dengan baik dan tertib.
Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas nasional sebagai kunci pembangunan dan transformasi Indonesia, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo dalam rapat kabinet tersebut.
(Taufik Fajar)