Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani Dicopot, Pengganti Menkeu Harus Pahami Seluk-Beluk Fiskal

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 08 September 2025 |17:44 WIB
Sri Mulyani Dicopot, Pengganti Menkeu Harus Pahami Seluk-Beluk Fiskal
Presiden Prabowo Lantik Menkeu Baru (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Fadhil Hasan menilai penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berisiko memicu reaksi negatif dari pasar dan investor. Hal ini sudah ditandai dengan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Menurut Fadhil, Sri Mulyani selama ini diakui dunia usaha dan lembaga internasional karena berhasil menjaga kebijakan fiskal yang stabil, pruden, dan berkelanjutan.

“Yang harus dihindarkan adalah persepsi bahwa digantinya SMI adalah karena peristiwa penjarahan terhadap rumahnya karena dianggap kebijakannya tidak pro rakyat,” ujar Fadhil kepada awak media, Senin (8/9/2025).

"Sebab jika dengan demikian akan mengakibatkan reaksi negatif dari kalangan dunia usaha, pasar dan masyarakat sendiri," imbuhnya.

Fadhil menambahkan, meskipun dalam beberapa tahun terakhir kredibilitas kebijakan fiskal menurun akibat peningkatan utang publik, Sri Mulyani tetap dipercaya dalam mengelola ekonomi Indonesia.

Terkait nama-nama yang beredar sebagai calon pengganti Sri Mulyani, Fadhil menyoroti Purbaya Yudhi Sadewa yang saat ini merupakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

 

Menurutnya, Purbaya adalah ekonom yang baik dan memahami persoalan, namun ia belum memiliki pengalaman langsung dalam mengelola fiskal dan ekonomi secara keseluruhan.

“Saya kira dia bukan pilihan terbaik. Masih ada pilihan yang lebih baik. Misalnya, wamennya Suahasil,” kata Fadhil.

Dia menilai Suahasil Nazara adalah pilihan yang lebih tepat karena sudah memiliki pengalaman dan memahami seluk-beluk Kementerian Keuangan. Dengan demikian, kebijakan yang akan diambil bisa lebih pasti.

Fadhil menekankan, siapa pun pengganti Sri Mulyani akan menghadapi masalah fiskal yang rumit dan sulit, karena tidak ada pilihan kebijakan yang mudah.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement