JAKARTA – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan ketidakpastian ekonomi global kini mulai mereda. Dirinya menilai saat ini merupakan momentum yang tepat bagi industri untuk kembali melakukan ekspansi.
Purbaya mengungkapkan, PMI global 50,6 atau dalam tren positif. Diprediksi, kinerja industri manufaktur ke depannya akan terus membaik.
"Membaiknya situasi global, aktivitas manufaktur kembali ekspansi. Eropa sejak 2022 sudah ekspansi, Asia juga pemulihannya cukup solid," ujarnya dalam konferensi pers APBN KITA Edisi September 2025, Senin (22/9/2025).
Menurutnya, beberapa industri manufaktur di negara-negara G20 juga naik. Di ASEAN sebagian besar juga mulai naik, termasuk Indonesia di atas 51.
"Jadi, sepertinya global tidak seburuk yang ditakutkan selama ini, mereka mulai recover," ujarnya.
Purbaya menambahkan, sebenarnya industri manufaktur di Amerika Serikat (AS) sudah mulai ekspansi pada 2023. Namun karena siklus bisnis, tentu proses pemulihan usaha membutuhkan waktu hingga 10 tahun.
"Ini environment global yang akan kita hadapi ke depan.
Kemarin kita takut, sekarang harusnya berani apalagi domestik kita kuat. Jadi, ketidakpastian global jauh lebih berkurang dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Selain itu, ekonomi dunia akan mendapat sentimen positif juga dari turunnya suku bunga The Fed. Keputusan ini akan menjadi tambahan stimulus bagi perekonomian AS, dan akan diikuti oleh perbaikan ekonomi negara lain termasuk China, Jepang, dan kita juga.
"Dan bagaimanapun juga, AS masih merupakan mesin pertumbuhan utama ekonomi dunia," ujarnya.
(Taufik Fajar)