Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Purbaya Bantah Dikte Bank Himbara Naikkan Bunga Deposito Dolar AS 4 Persen

Anggie Ariesta , Jurnalis-Jum'at, 26 September 2025 |17:59 WIB
Purbaya Bantah Dikte Bank Himbara Naikkan Bunga Deposito Dolar AS 4 Persen
Menkeu Purbaya (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak pernah mengeluarkan kebijakan menaikkan bunga deposito dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 4 persen. 

Purbaya menyebut isu yg melibatkan bank Himbara tersebut hanya kesalahpahaman pasar.

“Orang nuduh saya tuh, itu kebijakan Menteri Keuangan mendikte perbankan untuk naikin bunga deposito dolar ke 4 persen. Saya nggak pernah nyuruh Danantara atau Kementerian Keuangan untuk atau Bank untuk naikin bunga deposito seperti itu,” kata Purbaya dalam diskusi bersama wartawan di Kantor Kemenkeu Jakarta, Jumat (26/9/2025).

Purbaya menjelaskan, yang pernah dibahas hanya wacana pemberian insentif kepada pemilik valuta asing agar memindahkan dana mereka dari luar negeri ke Indonesia. 

Namun, Purbaya menekankan wacana itu masih dalam tahap penghitungan risiko.

“Memang pernah ada diskusi kan waktu itu saya bilang di sana bahwa akan ada insentif ke pemegang valas, supaya mindahin valas dari Singapura ke Indonesia, kira-kira gitu. Cuma itu masih belum selesai, masih ada risiko yang mesti dihitung,” ujarnya.

 

Menurutnya, perbankan tetap beroperasi berdasarkan mekanisme pasar. 

“Mestinya sih Danantara akan memerintahkan perbankannya untuk melakukan praktik bisnis sesuai dengan kondisi pasar, market base. Jadi nggak akan intervensi secara langsung juga,” katanya.

Meski demikian, bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sepakat menaikkan bunga deposito valas menjadi 4 persen per tahun. BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri mengambil langkah ini untuk menarik lebih banyak dana asing masuk ke Indonesia.

“Fokus kami adalah memberikan imbal hasil yang atraktif agar dana valas bisa lebih banyak terserap di dalam negeri,” ujar Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan, Kamis (25/9/2025).

Sementara itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan kebijakan tersebut memperkuat likuiditas perseroan dalam denominasi mata uang asing. 

BTN dan Mandiri juga menerapkan bunga valas 4 persen. Mandiri menetapkan suku bunga deposito USD 4 persen untuk tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan mulai 5 November 2025.

Kompaknya langkah bank-bank BUMN ini dilakukan di tengah pasar yang sempat salah menafsirkan kebijakan pemerintah. Purbaya menilai sentimen negatif muncul karena isu bunga valas 4 persen seolah-olah berasal dari Kementerian Keuangan.

“Ini kan hanya jangka pendek aja ya. Saya pikir karena ada kesalahpahaman pasar terhadap kebijakan yang katanya saya nentuin. Rupanya saya jago tuh. Kalau saya nentuin pasti jadi. Nggak gitu,” tegas Purbaya.

Meski rupiah sempat tertekan, Purbaya optimistis nilai tukar segera kembali menguat. 

“Mungkin pertengahan minggu depan juga udah balik. Ini kan kita baru konferensi pada sekarang. Baru kebaca koran, nanti sore, market udah tutup kan. Senin baru mulai ini, Selasa, Rabu mesti udah balik,” ucapnya.

Purbaya menekankan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap solid, dengan kebijakan fiskal dan moneter yang berjalan sinkron. 

“Hitungan saya yang jelas gini, fondasi ekonomi kita akan membaik terus ke depan. Kita menjalankan kebijakan untuk mendorong ekonomi, enggak main-main. Bank Sentral juga sinkron dengan kami, tujuannya sama. Menjaga stabilisasi ekonomi,” tegasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement