Perlu diketahui, saat ini terjadi krisis kepercayaan publik terhadap kualitas makanan yang disalurkan dalam program MBG.
Pada hari ini, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengadakan pertemuan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas lonjakan kasus keracunan makanan.
Berdasarkan data BGN, kasus keracunan makanan pada program MBG melonjak tajam dalam dua bulan terakhir. Periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 mencatat 24 kasus dan Periode 1 Agustus hingga 30 September 2025 mencatat tambahan 51 kasus.
Kepala BGN, Dadan Hindayana menyebut penyebab keracunan beragam, mulai dari kesalahan pengadaan bahan baku hingga proses distribusi yang melewati batas aman.
"Pembelian bahan baku seharusnya H-2, ada yang dilakukan H-4. Proses memasak dan distribusi maksimal enam jam, ada yang sampai 12 jam. Hal-hal seperti ini yang kemudian menimbulkan masalah," jelas Dadan.
Kasus keracunan ini tersebar di Wilayah I (Sumatera), Wilayah II (Jawa), dan Wilayah III (Indonesia Timur), dengan ratusan siswa terdampak.
(Taufik Fajar)