Selama dua hari penyelenggaraan, ISF akan membahas berbagai isu mendesak yang tengah menjadi fokus dunia, mulai dari ketahanan pangan dan air, transportasi hijau, penguatan SDM di era AI, digitalisasi, hingga regulasi ESG. Seluruh sesi akan dikemas dalam format interaktif seperti diskusi pleno, dialog tematik, roundtable strategis, hingga matchmaking investasi.
Indonesia memiliki posisi strategis sebagai pusat gravitasi investasi hijau di Asia. Dengan potensi energi terbarukan mencapai lebih dari 3.700 GW, kebijakan ambisius dalam RUPTL 2025–2034, serta komitmen internasional melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), Indonesia dinilai siap memainkan peran kunci dalam transisi energi global.
Proyek-proyek inovatif seperti PLTS terapung Cirata dan inisiatif hidrogen hijau menjadi bukti kesiapan infrastruktur dan ekosistem investasi dalam negeri. Didukung pula oleh regulasi yang semakin progresif, ISF menjadi magnet kuat bagi investor global yang mencari peluang berdampak dan berkelanjutan.
ISF 2025 membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya serius dalam mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau dan biru, tetapi juga siap memimpin arus kolaborasi global.
Di tengah dinamika geopolitik dan ketidakpastian iklim, forum ini menjadi ruang temu yang menyatukan para pemimpin perubahan yang percaya bahwa masa depan harus dibangun bersama melalui investasi yang berdampak, inovasi yang relevan, dan kemitraan yang setara.
(Agustina Wulandari )