Program Magang Nasional Dibuka, Peserta Keluhkan Website Eror
JAKARTA - Program Magang Nasional 2025 telah dibuka sampai 12 Oktober 2025. Namun, pendaftaran masih terkendala hingga saat ini.
Okezone mencoba membuka web pendaftaran program magang di https://maganghub.kemnaker.go.id. Namun, saat ingin mendaftar, pilihan program magang tidak kunjung terbuka.
Hal ini pun dikeluhkan banyak peserta yang ingin mengikuti program tersebut. Banyak peserta menyerbu kolom komentar Instagram Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan mempertanyakan soal website yang tak kunjung terbuka.
"Perbaiki dulu websitenya, mau akses nggak bisa, mau login nggak bisa. Udah tahu program besar harusnya ada antisipasi, belajar sama tim MSIB noh," tulis @aidenkev.
"Min masih error kah? Tapi kok udah ada yang daftar ya. Aku dari jam 4 pagi nggak bisa masuk," tulis @whoami.
"Tim yang belum apply, masih banyak kah? Dari kemarin web-nya error mulu," tulis @yulfanii.
Meski demikian, Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengimbau para calon peserta program pemagangan agar tidak tergesa-gesa dalam mendaftar ke perusahaan. Pasalnya, rentang waktu pendaftaran masih cukup panjang, yakni mulai tanggal 7 hingga 12 Oktober 2025.
“Jadi tidak perlu terburu-buru. Besok, lusa, atau sampai tanggal 12 masih bisa mendaftar,” ujar Menaker.
Menaker menjelaskan bahwa proses seleksi calon peserta magang akan dilakukan langsung oleh perusahaan. Saat ini, perusahaan-perusahaan tengah mengumumkan kebutuhan jumlah calon peserta magang. Setelah perusahaan mengumumkan kebutuhan tersebut, calon peserta dapat mulai mendaftar. Nantinya, perusahaan yang akan memilih peserta sesuai dengan tempat pemagangan yang dipilih.
“Yang menentukan calon peserta yang lolos, berapa orang, dan siapa saja, itu perusahaan, bukan Kemnaker,” tegasnya.
Syarat program magang:
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Lulusan Diploma/Sarjana maksimal 1 tahun saat daftar
3. Kampusmu terdaftar di Kemendiktisaintek
4. Daftar online lewat maganghub.kemnaker.go.id
Keuntungan ikut program magang:
1. Dapat uang saku setara Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK).
2. Terdaftar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan
3. Sertifikat resmi dari perusahaan tempat kamu belajar.
(Feby Novalius)
