JAKARTA – Belum ada keputusan apakah pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau tidak. Namun, usulan ini tengah ramai dibahas dan menjadi sorotan publik.
Bahkan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku menerima pesan WhatsApp terkait usulan renovasi ponpes di Sidoarjo yang ambruk beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut usulan pembangunan ponpes menggunakan APBN masih dalam tahap kajian. Diketahui, usulan tersebut muncul buntut dari tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
Berikut beberapa fakta yang dirangkum Okezone.com terkait wacana penggunaan APBN untuk pembangunan ponpes, Minggu (19/10/2025):
Mensesneg menegaskan bahwa setelah kejadian ambruknya Ponpes Al Khoziny, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan pendataan terkait aspek keselamatan.
Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk mitigasi agar pembangunan fisik ponpes di Indonesia lebih aman ke depannya.
“Yang penting adalah, pasca kejadian kemarin, Bapak Presiden memerintahkan kepada kita semua untuk sekali lagi melakukan pendataan, terutama yang berkenaan dengan masalah keselamatan. Itu harus menjadi prioritas utama. Jadi memang Kementerian PUPR diminta untuk melakukan cek lapangan ke setiap pondok pesantren untuk memastikan bahwa pembangunan-pembangunan fisik itu betul-betul terjamin keamanannya. Supaya tidak terjadi lagi kejadian seperti kemarin,” ucapnya.
Kementerian Keuangan hingga kini belum menerima proposal resmi terkait usulan penggunaan dana APBN untuk merenovasi Ponpes Al Khoziny.
“Saya nggak tahu, saya belum lihat proposalnya,” ujar Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Ia menegaskan bahwa kajian baru akan dilakukan setelah menerima dokumen resmi dari kementerian pengusul.
“Tapi nanti begitu lihat proposal, saya akan bisa putuskan,” jelasnya.
Purbaya enggan menyebut siapa yang mengirimkan pesan melalui WhatsApp, namun ia mengaku pesan tersebut datang saat dirinya tengah mengecek usulan terkait ponpes.
“Waktu itu saya udah ngomong begitu, saya akan lihat. Udah ada tuh yang WA saya, ‘jangan,’ katanya. Nanti yang lain iri,” kata Purbaya.
Hingga kini, Purbaya belum mengambil keputusan terkait pembangunan kembali ponpes yang roboh dan menewaskan lebih dari 60 santri.
“Saya nggak tahu mana yang terbaik,” ujarnya.
Ia juga belum bisa memastikan tindak lanjut usulan tersebut karena masih menunggu proposal resmi.
(Feby Novalius)