Menurutnya, tambahan stimulus tersebut tidak hanya memberikan bantalan sosial bagi masyarakat berpendapatan rendah, tetapi juga menjadi dorongan langsung bagi konsumsi rumah tangga, yang merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan tambahan stimulus ini, Purbaya memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 bisa mendekati 5,7%, lebih tinggi dari proyeksi awal pemerintah yang berada di kisaran 5,2–5,5%.
“Jadi akan membuat yang penting. Kalau dengan seperti itu, saya bukan 5,5 lagi pertumbuhan ekonomi, itungan kita 5,67. Hampir 5,7,” ungkapnya optimistis.
Stimulus tambahan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian global, sekaligus menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional hingga akhir tahun.