JAKARTA - CEO Danantara, Rosan Roeslani mengatakan proyek Waste to Energy (WTE) atau pengelolaan sampah menjadi energi siap memasuki tahap tender pada pekan depan.
Dia menjelaskan, saat ini Danantara telah memulai proses penjaringan investor yang menunjukkan minat besar, termasuk dari luar negeri. Tercatat ada sekitar 240 calon investor potensial yang berencana menggarap proyek tersebut.
"Pendaftaran dan penjaringan sudah kami lakukan. Saat ini ada lebih dari 200, bahkan sekitar 240 calon investor dari luar negeri yang sudah menyatakan minatnya," kata Rosan di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Rosan menjelaskan, proses seleksi calon investor tengah dilakukan secara bertahap sambil menunggu hasil evaluasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, sebelum Danantara melaksanakan proses bidding atau tender resmi.
"Kita lakukan dalam beberapa batch karena menunggu kesiapan dari sisi regulasi dan lingkungan. Setelah itu baru kami bisa mulai proses tendernya," ujarnya.
Lebih lanjut, Rosan menyampaikan bahwa ada tujuh daerah yang telah mendapatkan persetujuan atau “green light” dari Menko Pangan dan KLHK untuk menjadi lokasi prioritas pembangunan fasilitas Waste to Energy.
"Untuk tujuh daerah ini, minggu depan kita akan mulai proses bidding-nya, artinya penawaran resmi dari para investor akan mulai dibuka," jelasnya.
Rosan menambahkan, ketujuh daerah tersebut sudah memiliki kesiapan dari berbagai aspek, mulai dari lahan, pasokan sampah, hingga infrastruktur pendukung seperti jalan dan akses air. Langkah ini diharapkan mampu mempercepat transisi energi bersih dan mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia.
"Karena kesiapan lahan dan infrastrukturnya sudah cukup, proyek ini bisa segera kami lanjutkan ke tahap berikutnya," kata Rosan.
Adapun ketujuh wilayah yang rencananya akan masuk dalam tahapan lelang diantaranya Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kota Semarang, Bogor Raya, Tangerang Raya, Bekasi Raya, dan Medan Raya.
Presiden Prabowo Subianto sebelulmnya menargetkan pembangunan proyek Waste-to-Energy (WtE) di 34 titik bisa selesai dalam kurun waktu 2 tahun.
Proyek ini pada tahap awal akan dilakukan di kota seperti kota Tangerang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali dan Makassar.
Pemilihan kota-kota yang diprioritaskan untuk mewujudkan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) memiliki sampah sekitar 1.000 ton per hari.
(Taufik Fajar)