Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mendorong Infrastruktur Berkelanjutan: Sinergi Paiton Energy dan Pemkab Probolinggo melalui Inovasi FABA

Rivan Nasri Rachman , Jurnalis-Sabtu, 08 November 2025 |08:53 WIB
Mendorong Infrastruktur Berkelanjutan: Sinergi Paiton Energy dan Pemkab Probolinggo melalui Inovasi FABA
Mendorong Infrastruktur Berkelanjutan: Sinergi Paiton Energy dan Pemkab Probolinggo melalui Inovasi FABA (Foto: Rivan/Okezone)
A
A
A

PAITON - Kolaborasi antara PT Paiton Energy (PE) dan pemerintah daerah Probolinggo menunjukkan langkah progresif dalam memadukan ketahanan energi, tanggung jawab lingkungan, dan pembangunan infrastruktur desa.

Melalui pemanfaatan limbah sisa pembakaran batu bara, Fly Ash and Bottom Ash (FABA), perusahaan tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga secara aktif berkontribusi pada peningkatan infrastruktur dan ekonomi sirkular masyarakat.

Kendati demikian, masih banyak masyarakat yang mengira FABA itu limbah berbahaya. Padahal FABA kini diklasifikasikan sebagai limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (Non-B3).

"Status dari fly ash dan bottom ash ini sudah dikeluarkan dari B3. Nah ini masih banyak masyarakat yang belum paham. Masih ada yang salah persepsi fly ash dan bottom ash itu B3," ujar President Director PT POMI Sugiyanto saat ditemui di Probolinggo, Jumat (7/11/2025).

1. FABA Non-B3: Inovasi Paving Block untuk Memperkuat Desa

Fokus utama sinergi ini terletak pada inovasi pemanfaatan FABA, residu dari proses pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dioperasikan PE. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021, FABA kini diklasifikasikan sebagai limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (Non-B3), membuka peluang besar untuk pemanfaatan ulang yang aman dan berkelanjutan.

Alih-alih menjadi masalah lingkungan, FABA diolah menjadi berbagai material konstruksi berkualitas tinggi, terutama Eco Paving Block FABA dan material untuk jalan beton. Produk ini telah teruji oleh Laboratorium Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya dan memenuhi standar kualitas konstruksi, bahkan mencapai kelas mutu K300 ke atas.

Hingga saat ini, PE dan PT Paiton Operation and Maintenance Indonesia (POMI) telah mendistribusikan lebih dari 160.000 unit eco paving block (dari target 350.000 unit), mencakup area seluas 8.140 m² di berbagai desa penerima, termasuk Desa Segaran, Tlogoargo, Andungsari, dan Ranuagung. Selain paving block, perusahaan juga menyediakan 600 ton material FABA untuk pembangunan alas dan akses jalan di area publik.

Pemanfaatan FABA ini menghadirkan manfaat ganda bagi masyarakat penerima:
• Infrastruktur: Perbaikan dan pembangunan jalan desa yang lebih kuat dan tahan lama.
• Ekonomi Sirkular: Menjadikan FABA sebagai bahan baku produk unggulan desa, mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta mendukung pengembangan ekowisata.
• Kesejahteraan: Pada akhirnya, semua upaya ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penciptaan nilai tambah dari limbah.

 



2. Komitmen Transisi Energi dan Pembangunan Berkelanjutan PT Paiton Energy

Kontribusi terhadap infrastruktur melalui FABA adalah bagian dari komitmen besar PT Paiton Energy dalam mendukung Ketahanan Energi Nasional dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Sebagai salah satu produsen listrik swasta terbesar dengan total kapasitas 2.045 MW yang menyuplai sekitar 6% konsumsi listrik Jawa, Madura, dan Bali (Jamali), PE secara aktif terlibat dalam transisi energi.

Inisiatif Transisi Energi dan Lingkungan:
• Pembangkit Listrik Tenaga Gas Alam: Merencanakan transisi menuju gas alam, sumber energi yang lebih "bersih" dibandingkan batu bara.
• Efisiensi Operasi: Mengoptimalkan operasi pembangkit untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dan emisi karbon.
• Co-firing Biomassa: Melakukan uji coba pembakaran bersama biomassa dengan batu bara untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara dan menurunkan emisi.
• Energi Terbarukan: Pemasangan PLTS 1.013 KW (1 MW) di kawasan pembangkit, pembangunan PLTS Atap 10 kWp di tiga sekolah Jakarta, dan pembangunan PLTMH 7 KW di Desa Plaosan, Probolinggo.
• Penghijauan: Pengembangan Hutan Rakyat Selobanteng (total 223.970 pohon jati dan gamelina sejak 2009) dan Hutan Tanaman Energi seluas 250 hektar di Kecamatan Gading, Probolinggo, sebagai bagian dari Hutan Sosial.

Program-program ini tidak hanya mendukung ketahanan dan transisi energi, tetapi juga sejalan dengan target Net Zero Emissions 2060 Indonesia.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement