JAKARTA – Pembangunan infrastruktur Indonesia terus berkembang, tidak hanya dari sisi konstruksi, tetapi juga melalui inovasi bahan bangunan. Salah satunya adalah penerapan Self-Healing Concrete oleh Adhi Beton, yang memberikan dampak signifikan terhadap operasional perusahaan.
Inovasi ini memungkinkan efisiensi biaya material melalui pemanfaatan fly ash hingga 30%, menekan biaya produksi, sekaligus mengurangi kebutuhan perbaikan berkat kemampuan beton memperbaiki retak mikro secara mandiri. Selain menghemat waktu dan biaya perbaikan, teknologi ini juga memperpanjang umur layanan struktur.
Direktur Operasi Adhi Beton, Martinus Pauran mengatakan, inovasi beton ini digunakan di proyek Tol Solo–Jogja Paket 1.2.
"Inovasi ini memberikan dampak nyata bagi efisiensi biaya, waktu, serta keberlanjutan lingkungan," ujar Rabu (19/11/2025).
Substitusi sebagian semen dengan fly ash turut menurunkan emisi karbon, sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan komitmen ESG perusahaan. Inovasi ini semakin meningkatkan kepercayaan pelanggan, menawarkan solusi material yang lebih andal, efisien, dan ramah lingkungan, sekaligus membuka peluang kerja sama di masa depan.
"Inovasi ini bukan hanya capaian teknologi, tetapi juga langkah strategis menuju masa depan operasional yang lebih efisien, resilient, dan berkelanjutan," ujar Martinus Pauran.
Pemanfaatan fly ash sebagai substitusi semen memadukan inovasi material dengan prinsip Lean Manufacturing. Tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, juga mendukung keberlanjutan industri konstruksi dengan mengurangi limbah dan emisi karbon.
Selain itu, integrasi fly ash ke dalam proses produksi menciptakan efisiensi operasional yang signifikan. Struktur beton yang lebih padat dan tahan lama menurunkan frekuensi perbaikan dan rework, sementara workability yang lebih baik mempercepat pengerjaan, menekan waktu tunggu, dan mengoptimalkan aliran produksi.
Beton berkualitas tinggi yang ramah lingkungan, sekaligus membantu para pelaku proyek infrastruktur memenuhi tuntutan ekonomi dan keberlanjutan. Dengan inovasi ini, tidak hanya menghadirkan produk beton yang efisien dan ekonomis, tetapi juga berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional yang lebih hijau, kuat, dan tahan lama.
(Feby Novalius)