Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pidato di KTT G20, Gibran: Kerja Sama Harus Memberdayakan Bukan Mendikte

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Minggu, 23 November 2025 |09:07 WIB
Pidato di KTT G20, Gibran: Kerja Sama Harus Memberdayakan Bukan Mendikte
Pidato di KTT G20, Gibran: Kerja Sama Harus Memberdayakan Bukan Mendikte (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan bahwa Pemerintah Indonesia meyakini setiap negara berhak memetakan pembangunannya sendiri.

Di hadapan puluhan pemimpin dunia, Gibran menyampaikan bahwa tidak ada metode terbaik untuk pembangunan negara sehingga setiap negara memiliki cara sendiri untuk melaksanakan pembangunannya.

"Indonesia percaya bahwa setiap negara berhak memetakan jalur pembangunannya sendiri karena tidak ada satu model yang cocok untuk semua. Tidak ada yang namanya metode terbaik," kata Wapres dalam pidato perdananya pada KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu 22 November 2025.

Wapres menegaskan bahwa dalam kerangka kerja sama antarnegara, harus saling memberdayakan dan mengangkat, bukan mendikte atau menciptakan ketergantungan.

"Kerja sama harus memberdayakan, bukan mendikte. Kerja sama harus mengangkat, bukan menciptakan ketergantungan," kata Gibran.

Dalam sesi pertama KTT G20, para pemimpin dunia fokus membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang.

Terkait hal itu, Gibran menyampaikan bahwa Indonesia meyakini pertumbuhan global tidak hanya harus kuat, tetapi juga adil dan inklusif, untuk memajukan setiap bangsa.

 



Gibran menyampaikan bahwa Indonesia menyambut baik fokus G20 pada keuangan berkelanjutan, namun ambisinya harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan dan mengupayakan adaptasi, mitigasi, dan transisi yang adil dan setara.

"Dunia membutuhkan pembiayaan yang lebih mudah diakses, terprediksi, dan setara, terutama bagi negara-negara berkembang, melalui keringanan utang, pembiayaan inovatif, pembiayaan campuran, dan mekanisme transisi hijau," kata Gibran.

Wapres merinci bahwa Pemerintah Indonesia mengalokasikan lebih dari separuh anggaran iklim nasional, sekitar USD2,5 miliar per tahun, untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian, dan infrastruktur berketahanan iklim.

Sekadar informasi, Gibran akan menyampaikan pidatonya di KTT G20 dalam tiga sesi. Pada sesi kedua, tema yang dibahas berfokus pada pembangunan dunia yang tangguh (resilient world), yang mencakup isu kebencanaan, perubahan iklim, transisi energi berkeadilan (just energy transition), serta sistem pangan.

Sementara sesi ketiga akan membahas isu pekerjaan layak (decent work) dan tata kelola kecerdasan buatan (artificial intelligence). Sesi ketiga juga akan membahas mengenai mineral kritis yang menjadi usulan dan fokus kepentingan Indonesia pada pertemuan kali ini.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement