Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mentan Bongkar Beras Impor Ilegal 250 Ton, Diduga Milik Multazam Sabang Group

Binti Mufarida , Jurnalis-Minggu, 23 November 2025 |18:28 WIB
Mentan Bongkar Beras Impor Ilegal 250 Ton, Diduga Milik Multazam Sabang Group
Mentan Bongkar Beras Impor Ilegal 250 Ton, Diduga Milik Multazam Sabang Group (Foto: Kementan)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengumumkan temuan beras impor ilegal 250 ton di Sabang, Provinsi Aceh. Saat ini, ratusan ton beras ilegal disegel di gudang diduga milik perusahaan swasta, yakni PT Multazam Sabang Group (MSG).

Amran menegaskan pihaknya menggandeng aparat hukum untuk mendalami pelaku impor beras ilegal tersebut. Adapun pengusutan saat ini masih terus dilakukan.

"Siapa melakukan, nanti sementara pendalaman. Tetapi ini tidak boleh dibiarkan," ungkap Amran dalam konferensi pers di kediamannya Kalibata 10, Jakarta Selatan, Minggu (23/11/2025).

Meski impor dilakukan pada zona perdagangan bebas atau free trade zone, Amran menegaskan kegiatan tersebut mesti sesuai dengan persetujuan dan rekomendasi Kementan. Di sisi lain, dia menyebut impor beras berasal dari Thailand dan Vietnam yang memiliki harga lebih murah.

"Itu daerah zona bebas perdagangan, free trade zone. Tetapi itu harus dibaca dengan utuh, harus sesuai dengan kebijakan pusat. Nah, ini yang mungkin tidak diperhatikan. Itu alasannya," ungkapnya.

 



Amran menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso untuk memastikan impor tersebut. Dia juga memastikan perizinan ke jajarannya setingkat direktorat jenderal (dirjen), deputi, hingga Bapanas.

Namun hasilnya, tidak ada pihak pemerintah pusat yang telah menyetujui impor beras tersebut. Amran pun menegaskan, stok beras di Sabang dalam kondisi melimpah.

"Beras kita di sana cukup besar. Ada hampir 402 ton untuk 3 bulan, siap. Jadi, stok kita banyak. Ini nasionalismenya di mana? Ini adalah kehormatan bangsa kalau kita bisa berdaulat pangan," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement