Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Cuaca Ekstrem, Risiko Gagal Panen Meningkat Jelang Akhir 2025

Anggie Ariesta , Jurnalis-Senin, 01 Desember 2025 |14:47 WIB
Cuaca Ekstrem, Risiko Gagal Panen Meningkat Jelang Akhir 2025
Badan Pusat Statistik (BPS) memberi peringatan mengenai peningkatan risiko gagal panen . (Foto: Okezone.com/PU)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) memberi peringatan mengenai peningkatan risiko gagal panen menjelang akhir 2025. Risiko ini dipicu cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir yang telah menyebabkan banjir dan bencana alam, terutama di wilayah Sumatera.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan, November dan Desember 2025 memiliki risiko yang lebih besar terhadap kegagalan panen.

"Jadi risiko atau potensi gagal panen ini berpeluang meningkat menjelang akhir 2025 termasuk di November dan Desember 2025 yang memiliki risiko lebih besar karena terkait cuaca ekstrem seperti adanya banjir kemudian juga bencana di beberapa wilayah," jelas Pudji dalam konferensi pers rilis BPS, Senin (1/12/2025).

Pudji menyebut, bencana banjir dan tanah longsor yang kini melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat secara langsung berdampak pada gangguan lahan pertanian, termasuk persawahan atau pertanaman padi di wilayah tersebut.

Akibat seriusnya dampak bencana alam, BPS bahkan harus melakukan perpanjangan pengamatan lapangan melalui survei Kerangka Sampel Area (KSA) di tiga wilayah Sumatera yang terdampak.

"Sehingga saat ini sedang dilakukan perpanjangan pengamatan lapangan KSA untuk tiga wilayah yang terdampak tadi dan besaran luasan potensi gagal panen November akan disampaikan dalam rilis Januari 2026," ungkap Pudji.

Berdasarkan perkiraan hasil KSA Padi Amatan per Oktober 2025, BPS memproyeksikan terjadinya kemerosotan luas panen padi hingga akhir tahun.

Luas panen diperkirakan turun dari 860 ribu hektare pada Oktober 2025, menjadi 600 ribu hektare pada November, dan turun lagi menjadi 440 ribu hektare pada Desember 2025.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement