Salah satunya adalah kisah David pemilik Hairum, brand perawatan dan kecantikan lokal yang lahir dari filosofi sederhana bahwa merawat diri dimulai dari rambut. Pada 2022, di usia 22 tahun, ia memulai bisnis bersama saudara dan lima teman terdekat.
Tanpa investor dan tanpa tim besar, mereka hanya memiliki keyakinan bisa membuat produk yang benar-benar peduli terhadap permasalahan rambut. Namun dibalik pertumbuhan, ada masa ketika segalanya terasa berat: salah kirim, ditipu, hingga burnout.
Keraguan sempat hadir, namun titik terang muncul saat semakin banyak pelanggan menemukan produk mereka melalui Shopee, bukan hanya membeli produk, tetapi berbagi cerita, testimoni, dan membangun kepercayaan.
Sementara itu, Sambal Nagih pun membawa kisahnya sendiri. Usaha yang lahir dari keyakinan Anita Hartati bahwa sambal bukan hanya rasa pedas, tetapi rasa rumah, rasa kebersamaan, dan identitas budaya.
Baginya, rasa pedas itu bukan hanya di lidah, tetapi juga dalam berbagai tantangan dan perjalanan bisnisnya: dari proses produksi, pemasaran, hingga memenangkan kepercayaan konsumen di pasar kuliner yang sangat kompetitif.
Sampai akhirnya Sambal Nagih bergabung di Shopee, menjadi jembatan untuk mengantarkan rasa “rumah” ke lebih banyak keluarga di berbagai kota, sambil menjaga cita rasa budaya di tengah modernisasi.
Sementara Susanne Melvina, Intresse menambah warna lain dalam video, yang berangkat dari kecintaan mendalam terhadap tenun. Dari awal, pendirinya percaya bahwa kain bukan sekadar kain, setiap helai menyimpan cerita, warisan budaya, dan harapan untuk generasi berikutnya.
Namun keyakinan itu tidak serta-merta menghapus kekhawatiran tentang pertanyaan: “Masih ada ruang kah untuk tenun di zaman sekarang?”. Di tengah tren fashion modern, ada rasa takut bahwa budaya justru perlahan terlupakan.
Namun kekhawatiran itu pula yang akhirnya menjadi alasan untuk terus bergerak. Bersama Shopee, Intresse menemukan cara baru untuk lebih dekat dengan para pelanggan khususnya generasi muda. Saat ini, produknya bisa terjual dari Aceh hingga Papua.