Namun, berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) milik BI pada minggu pertama, sudah terlihat adanya tren kenaikan harga di wilayah terdampak. Aida mencatat bahwa meskipun komoditas seperti beras, telur ayam, dan bawang sudah mulai stabil, beberapa barang lainnya masih menunjukkan tekanan harga.
“Yang agak tinggi memang adalah daging ayam ras dan cabai rawit. Tetapi secara keseluruhan seperti disampaikan tadi hanya berada sedikit di atas titik tengah target inflasi mediumnya 2,5 persen,” ungkap Aida.
Guna menjaga stabilitas harga di daerah bencana, Bank Indonesia berkomitmen memperkuat koordinasi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP). Langkah ini diharapkan dapat menekan laju inflasi volatile food (harga pangan bergejolak) agar tetap terkendali hingga akhir tahun.
(Dani Jumadil Akhir)