Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Industri Baja Siap Produksi 100 Jembatan Bailey Tanpa Impor

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 31 Desember 2025 |17:15 WIB
Industri Baja Siap Produksi 100 Jembatan Bailey Tanpa Impor
Sejumlah jembatan darurat atau biasa disebut Bailey mulai dipasang di beberapa titik wilayah bencana. (Foto: Okezone.com/ISSC)
A
A
A

JAKARTA – Sejumlah jembatan darurat atau biasa disebut Bailey mulai dipasang di beberapa titik wilayah bencana di Sumatera. Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) pun menyatakan kesiapan penuh industri konstruksi baja nasional untuk membangun 100 unit jembatan Bailey per bulan tanpa ketergantungan impor, dengan memanfaatkan kapasitas produksi dan keahlian dalam negeri.

Ketua Umum ISSC Budi Harta Winata menegaskan, seluruh komponen utama jembatan Bailey dapat diproduksi oleh industri baja nasional, baik dari sisi material, fabrikasi, maupun pelaksanaan konstruksi di lapangan.

“Industri baja dan konstruksi nasional sudah sangat siap. Pembangunan 100 jembatan Bailey per bulan dapat dilakukan 100 persen menggunakan produk dalam negeri, tanpa harus mengandalkan impor,” tegasnya, Rabu (31/12/2025).

Jembatan Bailey merupakan solusi strategis untuk percepatan konektivitas, terutama di daerah terpencil, wilayah perbatasan, serta area terdampak bencana. Dengan desain modular dan sistem pemasangan yang cepat, jembatan ini dapat dibangun secara efisien dengan tetap memenuhi standar keselamatan dan mutu.

ISSC menilai pemanfaatan produk baja nasional tidak hanya mempercepat pembangunan infrastruktur, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian dalam negeri, termasuk peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), penyerapan tenaga kerja, serta penguatan industri baja nasional.

 

“Momentum pembangunan infrastruktur harus menjadi peluang untuk memperkuat kemandirian industri nasional. ISSC siap mendukung penuh program pemerintah dalam membangun jembatan Bailey yang andal, berkualitas, dan berbasis material produk baja dalam negeri yang telah tersertifikasi SNI dan TKDN sesuai regulasi pemerintah Indonesia,” ujarnya.

ISSC berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan pelaku industri dapat terus diperkuat guna mewujudkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berdaulat secara industri.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement