JAKARTA - Terus masuknya dana asing (capital inflow) ke pasar saham Indonesia, nampaknya bakal membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) terus mengalami penguatan.
Hanya saja, untuk jangka pendek ini, IHSG diproyeksikan masih akan bergerak sideways. Menurut praktisi pasar modal David Cornelis, IHSG masih bisa melanjutkan penguatannya di tengah positifnya market sentimen dengan upside risk yang melekat.
"Untuk waktu dekat, relatif masih sideways, dan belum terdeteksi untuk mengalami pelemahan yang signifikan (downtrend), koreksi iya, tapi bukan downtrend. Karena uptrend still intact, namun tetap berhati-hati, karena secara fundamental, kenaikan yang terjadi terlalu cepat terfaktorkan (priced-in) dalam valuasi," jelas David.
Untuk tahun 2010 ini, dia menjelaskan jika target IHSG secara valuasi fundamental tetap berada di level 3.000-3.200, adapun untuk mencapainya level tersebut harus bertahap.
"Dan perlu fase koreksi dan sideways yang wajar dan normal, dan tidak terdeviasi sangat jauh dari 'mean', dan selama rupiah dan indikator moneter lainnya terkontrol dengan baik (so far manageable ), maka tidak ada yang perlu terlalu dikhawatirkan," imbuhnya.
Jadi, kata David masih ada potensi naik yang terbatas (potential upside yang limited) dibarengi dengan upside risk (naiknya resiko). Tapi uptrend tersebut belum akan berakhir, apalagi ada indikasi adanya capital inflow lanjutan.
Menurutnya, hari Senin ini indeks akan berada pada kisaran support resistance 2.830-2.885, sementara kisaran indeks pekan ini ada di 2.786-2.915. Dengan pilihan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Timah Tbk (TINS) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Sementara itu, analisa dari Trimegah Securities menyebutkan stochastic yang masih dalam tren turun membuka peluang untuk turun dan dengan gagal bertahan di support 2.850 maka IHSG berpotensi menguji support di 2.812.
"Untuk hari ini IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 2.812-2.880 dengan TLKM dan ANTM sebagai saham pilihan," jelas Triemgah.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (9/4/2010) ini, IHSG mengalami penurunan sebanyak 5,823 poin atau setara dengan 0,20 persen ke posisi 2.845,011. Nilai transaksi tercatat sebanyak Rp4,7 triliun dengan volume saham 5,5 miliar lembar saham.
Adapun sebanyak 103 saham mengalami pelemahan, 74 saham menguat, dan 105 saham tidak mengalami perubahan.
(Candra Setya Santoso)