JAKARTA - Sentimen negatif yang berasal dari krisis di negara anggota zona euro menjadi alasan investor untuk melakukan profit taking. Akibatnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terancam melemah.
"Dari pergerakannya belum terlihat indeks akan dapat mengalami rally bullish kembali," kata analis saham dari Panin Sekuritas Purwoko Sartono kepada okezone di Jakarta, Rabu (12/5/2010).
Meskipun sudah ada paket bantuan darurat dengan nilai besar dari Uni Eropa dan IMF, ditambah dari program bantuan ECB dan bank-bank sentral Eropa, kekhawatiran pasar terhadap defisit Yunani dan Uni Eropa belum sepenuhnya hilang.
Sementara, IMF menyatakan emergency package tersebut merupakan 'morfin' atau bersifat sementara yang bukan merupakan solusi jangka panjang.
Dia perkirakan hari ini indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 2.790-2.840. "Investor memanfaatkan sentimen negatif regional untuk profit taking," jelasnya.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Trimegah Securities, dia mengatakan jika indeks masih akan berkonsolidasi pada hari ini.
"Aksi taking profit dari pelaku pasar semakin menambah tekanan pada laju IHSG. Hari ini indeks diperkirakan akan berkonsolidasi," jelasnya.
Ia mengatakan jika indeks akan berada pada kisaran support resistance 2.787-2.850. Dengan saham pilihan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (11/5/2010), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup anjlok 37,536 poin atau 1,32 persen ke posisi 2.812,891. Indeks LQ45 terkoreksi 8,550 poin ke 540,869, dan Jakarta Islamic Indeks (JII) terpangkas 5,070 poin ke 451,397.
Nilai transaksi tercatat Rp5,515 triliun dengan volume sebanyak 5,715 miliar lembar saham. Sebanyak 214 saham terpantau melemah, 36 saham menguat dan 45 saham tidak berubah.
Semua sektor tampak melemah dipimpin sektor konsumer yang turun hingga 14,669 poin, sektor manufaktur terpangkas hingga 8,119 poin, sektor pertambangan juga melemah 9,56 poin, dan sektor perbankan melemah 6,91 poin. Kendati demikian, saham sektor perkebunan mampu menguat sebanyak 9,64 poin.
(Candra Setya Santoso)