JAKARTA - Trend kantong plastik (kresek) ramah lingkungan yang mudah terurai dan mengandung zat aditif tak berbahaya bagi kesehatan (food grade), saat ini mulai diminati pasar.
Sekretaris Perusahaan PT Chandra Asri Suhat Miyarso mengatakan banyak produsen plastik yang tertarik membuat produk ini.
“Memang belum semua sih, tapi sudah mulai banyak karena trendnya memang kesana,” terangnya di Jakarta, Senin (9/8/2010).
Untuk Chandra Asri sendiri, menurut Suhat, sejak awal Agustus lalu telah memproduksi plastik yang ramah lingkungan.
Chandra Asri sendiri, sambungnya, memproduksi sebanyak 70 ribu ton plastik ramah lingkungan per tahun.
“Ditambah lagi telah mendapat label halal dari MUI, diharapkan dapat menguasai pasar kantong plastik,” tuturnya.
Suhat mengatakan, untuk mempercepat penetrasi kantong plastic ramah lingkungan pihaknya membangun kerjasama dengan dengan INAplas dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Ditemui di tempat sama, Ketua Harian Aprindo Tutum Rahanta mengatakan, ritel modern mulai berlomba menggunakan kantong plastic ramah lingkungan. Hal ini marupakan bentuk upaya ritel dalam menjaga lingkungan.
Hingga saat ini, lanjut Tutum ,baru sekira 70-80 persen ritel modern yang mengunakan kantong plastic ramah lingkugan. Untuk meningkatan hal itu, langkah yang perlu dilakukan adalah melakukan sosialisasi kepada ritel.
“Sebenarnya bukan ke konsumen tapi lebih ke ritel karena ritel merupakan pemakainya. Konsumen seperti biasa saja menggunakan itu, yang penting tidak berbahaya dan beracun,”tuturnya.
Tutum menuturkan. perbedaan harga antara kantong plastic biasa (non ramah lingkungan ) dan plastik ramah lingkungan hanya sekira 1,5 persen.
“Mending kita keluarkan 1,5 persen lebih mahal dari pada lingkungan rusak,” tegas Tutum.(adn)
(Rani Hardjanti)