Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

PP Incar Mayoritas di PLTG Jambi-Palembang

Juni Triyanto , Jurnalis-Senin, 11 Oktober 2010 |07:00 WIB
PP Incar Mayoritas di PLTG Jambi-Palembang
Logo PP. Foto: UGM
A
A
A

JAKARTA - PT PP Tbk (PTPP) tengah mengincar porsi mayoritas pada dua proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Palembang dan Jambi senilai total USD200 juta (Rp1,78 triliun). Pemenang tender akan diumumkan akhir pekan ini atau pekan depan.

“Kami inginnya mayoritas,dengan porsi di atas 50 persen,” ujar Sekretaris Perusahaan PP Betty Ariana di Jakarta.

Menurut Betty, dalam proyek yang diincar tersebut, perseroan mengajak tiga perusahaan untuk bekerja sama. Namun, dia tidak bersedia menyebutkan namanya. Proyek PLTG di Jambi dengan kapasitas 100 kilo voltampere (KVA)bernilai USD120 juta. Sementara nilai proyek PLTG Palembang dengan kapasitas 60 KVA berkisar USD80 juta.

“Proyek Jambi, kemungkinan minggu depan (minggu ini) pengumumannya bisa keluar,sementara Palembang setelah itu,”kata Betty.

Untuk pendanaan proyek listrik tersebut, PP akan menggunakan kas internal dan juga pinjaman bank.Porsinya akan ditentukan setelah proyek didapat. Perseroan saat ini sudah melakukan penjajakan terhadap beberapa bank untuk keperluan tersebut.

“Sudah ada penjajakan,tapi belum bisa kami sampaikan,”tutur Betty.

Nantinya setelah pembangunan di dua PLTG itu selesai,PP akan mendapatkan dana penggantian biaya investasi dari pihak PLN dengan mencicil selama tujuh tahun. Selain dua proyek tersebut,PP masih menunggu kepastian proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kalimantan Timur senilai Rp1,2 triliun.

Pada proyek berkapasitas 2x100 megawatt (MW) itu, perseroan menggandeng Consortium Zelan dan PT Indofuji Energi sebagai mitra.Betty juga belum bisa memastikan berapa porsi perseroan dalam proyek itu. Dia melanjutkan proyek lain yang diharapkan bisa berjalan bulan ini adalah PLTU 2x150 MW milik PT Krakatau Steel (KS).

Nilai proyek tersebut mencapai Rp3,3 triliun, dengan PP mengambil porsi 49 persen. PP juga mengharapkan bisa mengerjakan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 187 MW di Peusangan, Aceh Tengah senilai Rp3 triliun.Untuk proyek tersebut, perseroan akan menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, Hyundai.

"Mudah-mudahan akhir Oktober ini ada kejelasan,”tutur Betty.

Hingga paruh pertama, perseroan membukukan nilai kontrak Rp4,5 triliun. Rinciannya, kontrak bawaan 2009 sebesar Rp2,4 triliun dan kontrak baru Rp2,1 triliun.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement