JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyadari jika harga minyak mentah dunia terus melambung, maka kemungkinan besar harga pertamax akan juga akan semakin tinggi dan dikhawatirkan akan menimbulkan potensi migrasi pengguna pertamax ke premium yang bersubsidi. Jika migrasi terjadi, maka dikhawatirkan akan menambah beban volume BBM bersubsidi.
"Kalau ada migrasi ke premium maka itu akan membengkaknya lagi volume BBM subsidi," ujar Hatta dikantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (4/2/2011).
Menurut Hatta sudah ada kesepakatan dengan DPR untuk menjaga volume subsidi BBM tahun ini, sehingga pemerintah akan menjaga agar migrasi dari pertamax ke premium tidak terjadi. "Padahal kita udah sepakat dengan dewan untuk menjaga volume subsidi tahun ini, tidak boleh naik daripada segitu inilah kenapa jangan sampai terjadi migrasi seperti itu," tambahnya.
Untuk itu, dirinya menghimbau agar para orang kaya tidak lagi menggunakan BBM bersubsidi, salah satunya dengan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi yang segera dilakukan di akhir triwulan pertama 2011 ini. "Yaitu kenapa kita katakan pembatasan itu kami punya pemikiran yang kaya sudahlah jangan lagi menggunakan minyak-minyak bersubsidi," ungkap Hatta.
Hatta meyakini bahwa kebijakan pembatasan BBM bersubsidi tidak memberikan dampak yang besar pada perekonomian Indonesia. Selain itu Hatta menjelaskan jika harga minyak tinggi hal ini akan kembali dibahas bersama dewan.
"Intinya kenapa kita melakukan pembatasan karena kita ingin subsidi tepat sasaran dan juga tidak memberikan dampak besar kepada perekonomian kita. Kalau harga minyak tinggi kita lihat nanti seperti apa kita akan bicarakan bersama dewan," tandasnya.(adn)
(Rani Hardjanti)