Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menakertrans Harap Pekerja Lulusan SD Turun 25% di 2012

Iman Rosidi , Jurnalis-Selasa, 24 Mei 2011 |08:24 WIB
Menakertrans Harap Pekerja Lulusan SD Turun 25% di 2012
Menakertrans Muhaimin Iskandar. Foto: Koran SI
A
A
A

JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengharapkan tenaga kerja yang berpendidikan sekolah dasar (SD) dapat menurun menjadi 25 persen pada tahun 2012, sedangkan tenaga kerja sekolah menengah naik menjadi 20 persen.

Pengurangan jumlah tenaga kerja yang berpendidikan SD ke bawah itu dapat dilakukan dengan berbagai cara di antaranya mengembangkan program kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional agar pekerja dengan jenjang pendidikan itu tidak lagi sebanyak 55,1 juta orang seperti saat ini.

Muhaimin menjelaskan kualitas lulusan pendidikan Sekolah Dasar dan Menengah dibutuhkan sebagai awal pembentukan tenaga kerja yang produktif, proaktif dan memiliki daya serap yang maksimal dalam bidang yang mereka minati atau geluti.

“Pemerintah mengupayakan agar pada tahun 2012 para tenaga kerja pada tingkat sekolah dasar bisa turun hingga 25 persen, dari yang saat ini masih 49,53 persen dari angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2011 mencapai 119,4 juta orang,”kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta.

Menakertrans Muhaimin Iskandar menjelaskan pihaknya telah kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga menjadi salah satu solusi perbaikan daya saing dan produktivitas tenaga kerja, baik yang bekerja di dalam negeri maupun di luar negeri.

Bahkan, Muhaimin menambahkan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Menteri Pendidikan Nasional Muhammad Nuh untuk membahas pengembangan kerja sama perbaikan kualitas tenaga kerja lulusan sekolah dasar dan memperbanyak pekerja di lulusan Diploma dan Sarjana.

“Dalam pertemuan itu, saya kemukakan bahwa salah satu permasalahan di dunia tenaga kerja adalah akibat masih banyaknya tenaga kerja yang hanya lulusan sekolah dasar ke bawah, sehingga saya dan Mendiknas sepakat memperbaiki sumber daya manusia sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pekerja di Indonesia,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2011 tercatat kualitas angkatan kerja di Indonesia masih relatif rendah, hal tersebut diakibatkan oleh dominasi pekerja pada jenjang pendidikan sekolah dasar ke bawah hingga sebanyak 55,1 juta orang (49,53 persen). Pekerja lulusan Sekolah Menengah Atas 16, 35 juta. Sedangkan pekerja lulusan  pendidikan Diploma sebesar 3,3 Juta (2,98 persen) dan pekerja pendidikan Sarjana hanya sebesar 5,5 juta orang (4,98 persen).

Muhaimin menuturkan strategi dunia pendidikan dalam mengatasi tantangan dunia kerja di antaranya adalah membangun kompetensi individu, sosial dan juga profesi.

Membangun kompetensi individu itu seperti memiliki kompetensi fisik dan mental yang unggu, sedangkan membangun kompetensi sosial dengan membangun jejaring nasional dan internasional, serta membangun kompetensi profesi dengan menguasai bidang profesi tertentu sesuai standar kompetensi.

Tak hanya itu, Muhaimin Iskandar menyatakan upaya pemerintah dalam pendidikan ketenagakerjaan juga dengan diadakannya pendidikan untuk para calon tenaga kerja yang akan bekerja di luar negeri.

“Salah satu cara meningkatkan kualitas TKI, pemerintah bekerja sama dengan Universitas Terbuka mengadakan jenjang perkuliahan bagi TKI, seperti proses pendidikan di Arab Saudi, Hong Kong, Malaysia dan Korea Selatan,” ungkap Muhaimin.

Bahkan, pemerintah mengupayakan agar para calon TKI dapat berkualitas dalam dunia kerja yang mereka ingin jalani dan mengupayakan pelatihan keterampilan bagi tenaga kerja agar mereka memiliki skill dalam bidangnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement