Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Soal Film Hollywood, Agus Marto Bantah Jero Wacik

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 09 Juni 2011 |19:46 WIB
Soal Film Hollywood, Agus Marto Bantah Jero Wacik
Ilustrasi. Foto: Heru Haryono/okezone
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo membantah pernyataan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik bahwa film Hollywood akan kembali bertayangan di bioskop-bioskop Tanah Air.

"Memangnya dia (Menbudpar Jero Wacik) yang neken (SK)? Masih mau dibahas," tukas Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2011).

Agus menegaskan, tidak semua importir mendapatkan izin mengimpor kembali film-film Hollywood. Pemerintah belum akan memberi izin bagi importir yang masih menunggak melakukan impor film.

Agus juga menegaskan, pemerintah tidak akan memberikan insentif tambahan bagi para pelaku industri film. Intensif yang saat ini diterima para pelaku industri film, dinilai telah cukup mendukung kemajuan perfilman di Indonesia.

"Kalau misalnya yang terkait dengan bea masuk royalti ini diberikan keputusan fiskalnya (insentif), belum tentu Industri film akan tumbuh dengan cepat," tuturnya.

Dia menilai saat ini banyak kota-kota di Indonesia masih belum mempunyai gedung bioskop, padahal insentif sudah diberikan. "Tadi saja saya cek di Mataram, enggak ada satu pun bioskop. Padahal dia adalah Ibu Kota Lombok, NTB," jelasnya.

Selain itu, dia mencurigai adanya praktek oligopoli dalam industri perfilman ini. "Total screen di Indonesia itu ada 600 screen, 500 itu dipegang satu grup, 70 dipegang satu grup, dan sisanya 30 sudah hampir kolaps," tegas dia.

Karenanya, lanjut Agus, diperlukan kebijakan-kebijakan yang akan mendukung usaha perfilman menjadi lebih sehat. "Maksud saya, kalau nanti kita keluarkan peraturan impor film dan sebagainya dari aspek keuangan sudah ada policy, tapi kan harus didukung sektornya juga," tandasnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement