JAKARTA - PT Bank Mutiara Tbk berencana menerbitkan subdebt pada 2012 untuk tetap mempertahankan rasio kecukupan modal (CAR) pada angka 11 persen.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Bank Mutiara Maryono ketika ditemui saat pembukaan cabang baru, di Tebet, Jakarta, Rabu (15/6/2011).
"CAR memang agak turun, diharapkan di akhir tahun bisa 11 persen. Subdebt tergantung, nilainya belum ada karena tergantung kondisi. Kalau kekurangan modal recovery aset. Profit kita dari sumber lain. Subdebt itu sebagai pilihan terakhir," jelasnya.
Maryono menjelaskan, rencana penerbitan subdebt ini akan dilakukan, apabila restrukturisasi likuiditas bermasalah di tahun ini sebesar Rp600 miliar, berjalan tidak sesuai rencana.
"Restrukturisasi likuiditas bermasalah pada zaman dulu, yang pada zaman kendala dulu. Ketika banyak kendala, kita ada opsi subdebt. Ini adalah opsi terakhir. Tahun ini kira-kira likuiditas aset bermasalah Rp600 miliar," tandasnya.
Likuiditas bermasalah zaman dulu ini, dijelaskan Maryono, seluruhnya berjumlah Rp6 triliun. Di mana pada 2010, bank eks century ini telah melakukan restrukturisasi sebesar Rp3 triliun.
"Zaman Belanda kan ada Rp6 triliunan, tahun kemarin kita sudah melakukan restrukturisasi sebesar Rp3 triliun," pungkasnya.