JAKARTA - Awan mendung nampaknya masih akan belum bergeser dalam pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seiring minimnya sentimen positif di pasar global.
Beberapa laporan keuangan emiten semester I-2011 dinilai lebih baik dibandingkan tahun lalu, namun belum mampu mendongkrak IHSG untuk kembali ke jalur hijau. Hal ini disebabkan faktor negatif eksternal masih sangat dominan pengaruhnya.
"Para investor cenderung wait and see terhadap situasi di Amerika serikat (AS) dan Eropa maka Indeks kali ini akan cenderung bergerak mixed di kisaran support 4.054-4.078 dan resistance 4.115-4.128," ungkap analis pasar modal, Reza Priyambada kala dihubungi okezone di Jakarta, Selasa (26/7/2011).
Seperti diketahui hal yang paling ditunggu-tunggu oleh investor adalah permasalahan batas utang AS akan ditambah atau tidak. Investor khawatir, jika tidak terjadi kesepakatan antara Partai Demokrat dan Partai Republik maka AS akan default. Negeri Paman Sam itu adalah salah satu negara perekonomian yang terbesar sehingga bila tidak terjadi kesepakatan maka imbasnya terhadap perekonomian global bisa sangat fatal.
Saham lapis kedua dapat menjadi saham pilihan dalam perdagangan kali ini. Pasalnya saham-saham blue chips sudah memasuki area overbrought atau area jenuh beli.
Adapun saham-saham lapis kedua yang dapat dijadikan saham pilihan dalam perdagangan kali ini yaitu PT Barito Pacific ttbk (BRPT), PT Modernland realty Tbk (MDLN), dan PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY).
Seperti diketahui, IHSG, pada perdagangan Senin (25/7/2011) sore ditutup turun 19,73 poin atau 0,48 persen ke4.087,09. Indeks LQ45 turun 4,85 poin ke 721,09 dan Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,76 poin ke 564,36.
(Widi Agustian)