JAKARTA - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan bahwa UKM memiliki peran penting bagi perkembangan ekonomi ASEAN khususnya Indonesia. Oleh karenanya, peluang perdagangan dan investasi terus dikembangkan bagi UKM tersebut.
"UKM memiliki peran yang sangat penting di ASEAN termasuk Indonesia. Selama ini UKM terus menunjukkan kemampuannya untuk dapat bertahan dan tetap dinamis. Kita perlu melibatkan UKM dan memastikan UKM memperoleh manfaat dari ASEAN Economic Forum (AEC) untuk mewujudkan sasaran ASEAN yang inklusif, merata, berkesinambungan dan memiliki ketahanan tinggi," ungkap Mari dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (12/8/2011).
Dia memaparkan bahwa 96 unit usaha di ASEAN adalah UKM, 99 persen unit usaha di Indonesia, Singapura, dan Thailand juga merupakan UKM.
"Berdasarkan dari data Sekjen ASEAN, UKM mempekerjakan 50 persen dan 96 persen dari jumlah pekerja dan memberi kontribusi antara 19 persen ke 31 persen dari total ekspor di ASEAN," lanjut dia.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan ini, Menteri-Menteri ekonomi yang hadir telah sepakat implementasi ASEAN Economic Community 2015 akan berjalan tepat waktu. Saat ini, 73,4 persen keseluruhan cetak biru AEC telah diimplementasikan.
"Dalam pertemuan AFTA Council, para menteri mengesahkan beberapa aksi tindak lanjut dari berlakunya ASEAN Trade in Goods Agreement seperti jadwal penurunan tarif, perpanjangan waiver atas produk beras dan gula dari Indonesia, dan mengkaji langkah penyederhanaan aturan dan surat keterangan asal barang," tandas Mari.