Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Krisis, Emiten BUMN Tak Terpengaruh

J Erna , Jurnalis-Senin, 26 September 2011 |17:11 WIB
Krisis, Emiten BUMN Tak Terpengaruh
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis kinerja perseroan hingga akhir tahun belum akan terpengaruh krisis global. Kendati demikian, perseroan tetap melakukan sejumlah upaya antisipasi terhadap dampak krisis global yang diprediksi tahun depan.

Direktur Utama PT Semen Gresik Tbk (SMGR) Dwi Sutjipto mengatakan, krisis global yang terjadi saat ini belum akan mempengaruhi kinerja perusahaan semen pelat merah tersebut pada semester II tahun ini. “Untuk kinerja kuartal III dan IV tahun ini belum terpengaruh,” kata dia di Jakarta, Senin (26/9/2011).

Menurut dia, krisis global yang memberi imbas negatif terhadap bursa regional dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih memberi pengaruh buruk terhadap harga saham. Kendati demikian, Dwi menambahkan, perseroan perlu melakukan sejumlah langkah antisipasi terhadap dampak krisis global tersebut terhadap kinerja tahun depan.

Adapun, langkah yang dilakukan BUMN semen tersebut, di antaranya peningkatan efisiensi operasi, konsolidasi terhadap operasi grup perseroan, serta reviu dan konsolidasi terhadap rencana investasi.

Tidak jauh berbeda dengan SMGR, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menyatakan, krisis global secara langsung tidak memberi dampak pada kinerja perseroan di sisa tahun ini. “Mudah-mudahan suku bunga pinjaman rupiah tetap kondusif karena akan mempengaruhi tingkat kelayakan investasi,” kata Direktur Utama JSMR Frans Sunito.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebelumnya menyatakan keoptimisannya terhadap kinerja perseroan, yang tidak akan terganggu meski terjadi krisis global. Pasalnya, harga komoditas diprediksi hingga akhir 2011 masih bagus.

Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis menngungkapkan, dibandingkan harga komoditas, perusahaan tambang pelat merah tersebut lebih mengkhawatirkan gerak sahamnya menyusul kondisi krisis global yang terjadi.

“Yang agak khawatir di saham, tapi kalau untuk komoditas masih melihatnya optimistis. Mungkin ada shock sedikit, namun kita tetap optimis tahun ini tetap bagus untuk komoditas,” ujarnya.

Selain mengkhawatirkan gerak saham, dia menambahkan, perseroan juga mengkhawatirkan permintaan dari pasar lantaran pasar Indonesia sama dengan Eropa, Korea Selatan, dan China. Namun jika terjadi penurunan permintaan, diperkirakan baru terjadi mendekati akhir tahun ini, sehingga kinerja kuartal III diharapkan tidak terpengaruh kondisi tersebut.

Pasalnya, perseroan terus menggenjot produksi dan penjualan. Selain itu, perseroan pada tahun ini juga masih terus mencari pasar lain untuk meningkatkan penjualan.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement