DENPASAR - Jika pada 2012 pertumbuhan ekonomi di Bali mencapai 6,5 persen, maka ditargetkan nilai investasi yang masuk sebesar Rp18,3 triliun.
"Target itu bisa direalisasikan, jika pertumbuhan ekonomi Bali tetap berada di angka 6,5 persen," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata kepada wartawan, Rabu (15/2/2012).
Saat ini, investasi yang masuk masih didominasi sektor tersier atau pembangunan akomodasi pariwisata seperti perhotelan. Target investasi tahun ini meningkat Rp3 triliun lebih dibanding tahun lalu sebesar Rp15,3 triliun.
Dari catatan BPMP, perolehan nilai investasi pada triwulan pertama mencapai Rp4 triliun. Untuk pencapaian terakhir, kata dia jumlah penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri mencapai Rp9 triliun.
Namun, dari jumlah tersebut, belum termasuk daftar investasi pemerintah lewat belanja modal dan sektor perbankan yang melayani kredit investasi. "Nilai investasi dari pemerintah dan sektor perbankan diperkirakan bakal melebihi target di atas Rp15,3 triliun atau naik sekira 200 persen,” imbuhnya.
Sektor tersier mendominasi urutan investasi tertinggi sebesar 86 persen. Justru sektor primer atau pertanian tercatat paling rendah pertumbuhan investasinya yakni di bawah satu persen.
(Widi Agustian)