JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar Rp500 per liter, maka akan menyumbang inflasi sebesar 0,31 persen.
"Jadi simulasi kita setiap kenaikan Rp500 per liter itu maka akan terjadi inflasi langsung sebesar 0,31 persen," ungkap Kepala BPS Suryamin, di Jakarta, Kamis (1/3/2012).
Lanjutnya, dampak yang tidak langsung akan menyumbang kepada inflasi sebesar 1,5-2 kali. "Jadi kalau secara totalnya ambil saja dua kali 0,31 jadi 0,93 tiap Rp500 per liternya," paparnya.
"Tadi kita lihat juga di sini inflasi Februari ini juga cukup ini yang kita prediksi tidak terlalu jauh dari 1,3 persen yang terlalu dan ini jadi 0,05 persen," kata Suryamin.
"Sementara kita juga masih menghadapi panen yang bisa menurunkan harga beras, simulasi ini bisa kita lakukan lagi," pungkasnya.
Sebelumnya, BPS menuturkan inflasi Februari 2012 tercatat sebesar 0,05 persen. Sementara inflasi tahun kalender 0,81 persen. "Sehingga inflasi year on year (yoy) mencapai 3,56 persen," kata Kepala BPS Suryamin.
Dia menyebutkan, inflasi komponen inti 0,33 persen. Serta inflasi inti year on year (yoy) 4,31 persen. "Dari 66 kota, 40 kota mengalami inflasi dan 26 kota mengalami deflasi," jelas dia.
(Widi Agustian)