JAKARTA - Pemerintah memperkirakan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam R-APBNP 2012 akan melemah hingga Rp9.000 per USD. Pada APBN 2012, asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipatok Rp8.800 per USD.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bambang PS Brojonegoro kala ditemui di Gedung Kemenkeu, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (2/3/2012).
Menurutnya, perubahan nilai tukar rupiah tersebut, mengacu nilai ekspor yang cenderung melambat akhir-akhir ini. "Dari sisi ekonomi kita sendiri kita melihat dengan kurs melemah sekira Rp9.000 per USD akan membantu neraca pembayaran," jelas dia.
"Kita melihat trade balance agak menurun meski masih positif, tapi ekspor melambat. Mudah-mudahan kurs lebih friendly terhadap dunia usaha," tambah Bambang.
Selain itu, perubahan asumsi nilai tukar rupiah tersebut akan didasarkan kondisi pada 2011, kala itu nilai tukar dolar cenderung fluktuatif akibat petrolum Amerika Serikat (minyak) yang membaik sehingga menyebabkan dolar AS mengalami penguatan.
Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pencapaian ekspor pada Januari 2012 mengalami penurunan sebesar 9,28 persen dari Desember 2011 dan berada di kisaran USD15,49 miliar.
(Martin Bagya Kertiyasa)