Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Inilah Opsi yang Diinginkan Rakyat Terhadap Subsidi BBM

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Minggu, 04 Maret 2012 |17:44 WIB
Inilah Opsi yang Diinginkan Rakyat Terhadap Subsidi BBM
Ilustrasi. Foto: Heru Haryono/okezone
A
A
A

JAKARTA - Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa opsi terhadap subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diinginkan masyarakat. Kebijakan penghapusan subsidi bertahap dengan realokasi menjadi pilihan yang paling diterima.

Hal tersebut berdasarkan penelitian tim peneliti P2EB FEB UGM oleh Rimawan Pradipto dan Gumilang Aryo Sahadewo, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (4/3/2012).

"Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pilihan kebijakan yang paling dapat diterima rumah tangga adalah kebijakan penghapusan subsidi bertahap dengan realokasi untuk program earmarked (alokasi spesifik)," jelasnya.

Di sisi lain, pilihan yang paling tidak dapat diterima rumah tangga adalah kebijakan penghapusan subsidi langsung dengan realokasi untuk pembayaran utang pemerintah dan program pemerintah lainnya (alokasi non-spesifik atau non earmarked).

Selain itu, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak memiliki kendaraan bermotor, ternyata lebih berani mengambil opsi penghapusan subsidi BBM secara langsung. Hal ini bisa dipahami karena bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan bermotor, penghapusan subsidi BBM tidak berdampak langsung kepada mereka.

"Skema penghapusan subsidi BBM tidak terkait dengan subsidi minyak tanah, seperti di 2005 dan 2008, sehingga dampak langsung ke rumah tangga yang tidak memiliki motor cenderung minimum," pungkasnya.

Sekadar informasi, penelitian terhadap pengaruhnya penghapusan subsidi BBM untuk rumah tangga  menggunakan metode eksperimen, di mana 335 anggota masyarakat non-pelajar dan non-mahasiswa diundang untuk memainkan simulasi permainan di laboratorium komputer FEB UGM.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement