Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Balikpapan Akan Larang SPBU Jual Solar Bersubsidi

Amir Sarifudin , Jurnalis-Kamis, 08 Maret 2012 |08:19 WIB
Balikpapan Akan Larang SPBU Jual Solar Bersubsidi
Ilustrasi. (Foto: okezone)
A
A
A

BALIKPAPAN - Pemkot Balikpapan tidak akan mengizinkan adanya antrean truk di SPBU dalam kota untuk membeli solar bersubsidi. Aturan ini akan diterapkan agar tatanan arus lalu lintas dalam kota tidak terganggu oleh antrian truk besar yang mengantre solar.

"Lihat saja jam delapan pagi mungkin lebih pagi lagi mereka truk besar sudah pada antre di SPBU dalam kota. ini mengganggu kelancaran lalu lintas di dalam kota,” tandas Wakil Walikota Heru Bambang, Kamis (8/3/2012).

Heru Bambang mengaku telah memerintahkan jajaran Dinas Perhubungan Kota agar melakukan kordinasi dengan pihak Pertamina untuk tidak memberikan solar bersubsidi di SPBU yang berada kawasan dalam kota Balikpapan.

“Kita sudah perintahkan ke dishub tapi untuk kordinasi dengan Pertamina. Supaya solar subsidi utnuk truk dialokasikan ke SPBU di luar kota. Jadi antrean biar jalan di luar kota,” katanya.

Menurutnya jika SPBU tetap melayani solar bersubsidi, diharapkan SPBU itu hanya dapat beroperasi pada jam 23.00 hingga 05.00 pagi sehingga antrean truk di SPBU tidak mengganggu tatanan dan kelancaran lalu lintas di kawasan yang padat kendaraan  seperti di kawasan Damai, MT Haryono, Gunung Malang,  Kebun Sayur, stall kuda dan kawasan lainnya.

Sementara itu mengantisipasi reaksi penolakan kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah dalam waktu dekat, Heru mengaku pihaknya bersama muspida dan aparat kepolisian telah melakukan antisipasi penolakan aksi demontrasi pada 23-25 Maret 2012 mendatang.

Pemkot bersama aparat kepolisian telah menggelar rapat khusus pada dua hari lalu untuk mengantisipasi aksi demontrasi ini. “Kami berharap  aksi penolakan tersebut  tetap dilakukan secara damai dan tertib tanpa ditumpangi hal lain,” ujarnya.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement