Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Nilai Impor Bahan Baku Obat Rp11 Triliun

Sandra Karina , Jurnalis-Kamis, 08 Maret 2012 |20:14 WIB
Nilai Impor Bahan Baku Obat Rp11 Triliun
Ilustrasi. Foto: Corbis
A
A
A

JAKARTA - Nilai impor bahan baku obat pada tahun ini diperkirakan akan menembus Rp11,4 triliun. Adapun bahan baku itu kebanyakan diimpor dari China sebesar Ro6,84 triliun, India Rp3,42 triliun, dan Eropa Rp1,4 triliun. Jumlah itu, kata dia, sekira 95 persen dari total nilai bisnis bahan baku obat nasional.

"Nilai bisnis bahan baku itu sekira 25 persen dari total nilai bisnis farmasi nasional. Kita bergantung pada impor hingga 95 persen," kata Ketua Umum asosiasi perusahaan pemasok bahan baku obat yakni Pharma Materials Management Club (PMMC) Kendrariadi Suhanda, di Jakarta, Kamis (8/3/2012).

Sementara, Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Eddy Putra Irawadi mengatakan, pemerintah dan para pelaku usaha nasional berupaya untuk menekan ketergantungan impor tersebut. Sejumlah upaya itu antara lain adalah yang terkait dengan komponen bahan baku hingga teknologi yang digunakan.

"Selama ini, impor bahan baku di atas 80 persen. Kita merancang agar bisa subtitusi impor. Setidaknya, memangkas hingga 20 persen dari ketergantungan itu. Untuk itu, dibutuhkan fasilitas insentif dan kemudahan guna mendorong peluang membangun industri bahan baku obat di sini," kata Eddy.

Dia menyebutkan, salah satu negara yang tertarik untuk membangun industri bahan baku obat di Indonesia adalah India.

"Di satu sisi, kita ingin menambah kandungan lokal di dalam produk farmasi. Di sisi lain, investor melirik Indonesia sebagai tujuan investasinya. Mereka menanyakan sejumlah peluang insentif," jelasnya.

Sejumlah insentif yang menjadi perhatian oleh investor, lanjutnya, antara lain adalah tax allowance, tax holiday, dan bea masuk fasilitas kawasan ekonomi.

"Soal produknya, liat nanti. Yang pasti, ada ratusan jenis. Intinya, subtitusi impor. Investasi di sektor ini tergolong padat modal dan knowledge base," ungkapnya.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement